Bagikan:

Kivlan: Bantuan Tentara Moro Bebaskan Sandera Abu Sayyaf, Tanpa Imbalan

Kivlan mengklaim ikut turut campur bebaskan sandera atas inisiatif pribadi

BERITA | NASIONAL

Kamis, 18 Agus 2016 21:04 WIB

Author

Wydia Angga

Kivlan: Bantuan Tentara Moro Bebaskan Sandera Abu Sayyaf, Tanpa Imbalan

Abu Sayyaf dan sejumlah sandera asing (Youtube)

KBR, Jakarta- Pensiunan TNI AD Kivlan Zein mengklaim bantuan yang diberikan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) dalam membebaskan WNI yang disandera Abu Sayyaf di Filipina tanpa imbalan. Kivlan saat ini berada di Filipina untuk membebaskan sandera WNI dengan bantuan MNLF. Kivlan mengklaim dia membantu atas inisiatif pribadi.

Kivlan menceritakan, hubungannya dengan front tersebut terjalin saat mendamaikan kelompok bersenjata itu dengan  Pemerintah Filipina. .

"Saudara, tidak ada imbalan-imbalan orang bersaudara kok, gimana. (Jadi tidak ada imbalan?) No, no imbalan. Mereka dulu pernah saya bantu, saya bantu perdamaian dengan Pemerintah Filipina dengan otonomi daerah, berlaku hukum Islam di daerahnya, gitu," papar Kivlan kepada KBR (18/8/2016)

Ujarnya, rencana pembebasan sandera akan dilakukan malam ini atau besok waktu setempat yang akan dilakukan bersama pasukan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). Menurutnya, ketiga sandera WNI saat ini telah diketahui berada kota Luuk, Provinsi Sulu, Filipina. Meski begitu, kapan tepatnya operasi pembebasan dilakukan, belum dapat dipastikan.

"Belum ada, masih dirancang ya, (kira-kira betul malam ini atau besok pak?) nantilah kalau sudah ada. Belum. Belum. (tapi ada koordinasi tidak dengan pemerintah Indonesia maupun Filipina) Kita perang kok pakai koordinasi gimana sih?" ujarnya.

Terkait kondisi dua sandera yang berhasil lolos, yakni Sofyan dan Ismail, saat ini keduanya sudah berada di atase pertahanan Filipina di kota Zamboanga.

Editor: Dimas Rizky 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

Kabar Baru Jam 7

Badai PHK dan Tingginya Pengangguran

Kabar Baru Jam 8

Kabar Baru Jam 10

Desakan Bikin Layanan Konsultasi Psikologi di Kampus

Most Popular / Trending