BERITA

Pansel KPK Lanjut Konsolidasi Pilih 8 Calon

"Hari ini Pansel KPK menyelesaikan tahap akhir seleksi pimpinan KPK yakni wawancara terbuka."

Khusnul Khotimah

Pansel KPK Lanjut Konsolidasi Pilih 8 Calon
Suasana seleksi capim KPK. Foto: setkab.go.id

KBR, Jakarta- Panitia seleksi pemimpin KPK menyatakan, akan langsung melakukan konsolidasi usai menyelesaikan proses wawancara terhadap 19 calon pemimpin KPK. Ketua Pansel KPK Destry Damayanti mengatakan, konsolidasi ini mengingat tiap anggota Pansel punya penilaian masing-masing. Meski begitu lima prinsip selalu jadi acuan dalam penilaian, yakni integritas moral, kompetensi, kepemimpinan, independensi dan pengalaman kerja yang bisa memberikan nilai tambah bagi kelembagaan KPK. Hal lain yang jadi pertimbangan adalah klarifikasi dari temuan para tracker yang telah dibuktikan.

"Selama beberapa hari ke depan kami tentunya terus berkonsolidasi dengan tim dan kami masih menunggu hasil kesehatan yang diperkirakan keluar pada tanggal 28 mendatang. Setelah mendapat hasil tes kesahatan akan akmi sandingkan dengan apa yang kami nilai berdasarkan wawancara, “kata Ketua Pansel KPK Destry Damayanti usai menyelesaikan tahap wawancara terbuka terhadap Capim KPK, Rabu (26/8/2015)

Hari ini Pansel KPK menyelesaikan tahap akhir seleksi pimpinan KPK yakni wawancara terbuka. Pada 31 Agustus, pansel akan menyerahkan delapan nama dari 19 calon yang mengikuti tahap terakhir ini kepada Presiden Joko Widodo. Yotje Mende menjadi calon terakhir yang mengikuti wawancara terbuka. Yotje dicecar tentang dugaan transaksi mencurigakan dalam rekening yang ia miliki. Dimana pada tahun 2007 harta yang dilaporkan dalam LHKPN sekira Rp.3 miliar. Namun saat ini hartanya melonjak mencapai Rp. 6 miliar. Yotje mengatakan harta yang melonjak itu diperoleh dari usaha rental mobil sejak tahun 2009. 

Editor: Malika

  • Destry Damayanti
  • Seleksi capim KPK
  • Pansel KPK

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!