HEADLINE

Beratnya Pencarian Trigana Air, Jarak Pandang Hanya 1 Meter

"Lokasi jatuhnya pesawat berada pada ketinggian 8,300-8,500 kaki (hampir 3,000 meter) di atas permukaan laut. Hutan lokasi jatuhnya pesawat masih asli dan belum pernah dijamah manusia."

Katarina Lita

Beratnya Pencarian Trigana Air, Jarak Pandang Hanya 1 Meter
Serpihan yang diduga puing pesawat Trigana Air di kawasan pegunungan Oksibil. Foto diambil tim Basarnas.

KBR, Jayapura - Badan SAR Nasional (Basarnas) menduga pesawat Trigana Air nomor penerbangan IL 267 menabrak bukit tidak pada satu titik, sebab ditemukan lokasi 20 meter X 100 meter dengan bekas pohon yang terbakar dan sisa-sisa asap pada lokasi tersebut.

Pesawat jenis ATR-42 yang mengangkut 54 orang itu sebelumnya hilang saat menjalani penerbangan dari Bandara Sentani Jayapura menuju Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Papua.


Kepala Basarnas FHB Soelistyo menuturkan pada pencarian hari pertama Senin ini Basarnas menurunkan 266 personil gabungan tim SAR, anggota TNI dan Polisi. Ada 11 jenis pesawat dari 4 maskapai penerbangan yang dikerahkan, diantaranya maskapai penerbangan Trigana, Asosiation Mission Aviation (AMA), Susi Air dan heli Bell milik PT Freeport Indonesia. Sementara TNI mengerahkan satu buah pesawat Hercules dan TNI AD mengerahkan dua buah helicopter.


Analisa terhadap foto udara yang diambil tim SAR menunjukkan bukit yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat berada pada ketinggian 8,300-8,500 kaki atau hampir 3,000 meter di atas permukaan laut. Hutan lokasi jatuhnya pesawat masih asli dan belum pernah dijamah oleh manusia.


"Sasaran operasi yang utama adalah kita evakuasi korban dan yang kedua kita mencoba untuk mencari black box (kotak hitam). Saya berharap satu helikopter dari Freeport itu bisa melakukan searching dan confirmation yaitu lokasi dimana kita duga kuat sebagai impact point (titik benturan/tabrakan). Ada tugas lain yaitu menyiapkan landasan helikopter untuk persiapan kekuatan penggunaan udara pada proses evakuasi selanjutnya," katanya.


Untuk mendukung pencarian lokasi pesawat baling-baling itu, Basarnas menambah 12 grup berkemampuan khusus yang didatangkan dari Jakarta. Grup ini untuk membantu proses pencarian dan evakuasi karena medan Papua yang sangat sulit.


Pencarian tim darat hari pertama terpaksa dihentikan sore karena cuaca buruk, hujan  deras dan berkabut. Jarak pandang untuk tim jalur darat hanya 1 meter. Padahal lokasi tim pencarian dengan koordinat yang dituju hanya berjarak sekitar 1,5 km perjalanan.


Pagi tadi, sekitar 08.50 WIT, serpihan pesawat Trigana  Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 ditemukan pada koordinat 04 derajat  49 menit 289 Lintang S, 140 derajat 29 menit 953 BT diketinggian 8500 feet atau 7 mile dari landasan Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang.


Warga Warga Oksibil, Vidi menyatakan lokasi jatuhnya pesawat biasa disebut oleh masyarakat Kampung Bape yang terletak di perbatasan di Distrik Seram dengan istilah Oksob.


Editor: Agus Luqman 

  • Trigana Air
  • Kecelakaan Pesawat Trigana Air
  • Basarnas
  • Oksibil
  • Kabupaten Pegunungan Bintang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!