KBR, Jakarta- Pemerintah yakin Pertamina tidak merugi setelah terjadi kesepakatan harga solar dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Juru bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Saleh Abdurrahman mengatakan pembicaraan kedua belah pihak telah melalui jalur business to business (B to B). Ia menilai wajar, Pertamina menuntut revisi harga, karena harga minyak solar terus meningkat.
"Kan sebelumnya ada ketidaksepakatan tentang harga jual solar, kemudian karena Pertamina itu menjual harga di bawah keekonomian. Saya lihat itu kan penambahan MOPs, kan sekian persen di atas MOPS. Pokoknya prinsipnya yang dirugikan Pertamina, karena kalau Pertamina rugi juga kan ngga boleh," kata Saleh Abdurrahman, (14/8).
Juru bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap PLN kedepan tetap berupaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak.
Sebelumnya, PT Pertamina pernah mengancam akan menghentikan pasokan solar ke pembangkit listrik PT PLN pada 10 Agustus lalu. Ini lantaran PLN tidak menyepakati harga solar sebesar 7,8 persen dari harga rata-rata transaksi bulanan minyak di pasar Singapura.
Editor: Dimas Rizky