NASIONAL

BBM di Jalan Tol Dibatasi, Ini Klaim Kerugian Pengusaha

"Kerugian yang dialami pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) jalan tol akibat pembatasan penjualan bbm bersubsidi jenis premium mencapai Rp10 juta per harinya."

Novaeny Wulandari

BBM di Jalan Tol Dibatasi, Ini Klaim Kerugian Pengusaha
BBM di Jalan Tol, Pengusaha

KBR, Jakarta – Kerugian yang dialami pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU)  jalan tol akibat pembatasan penjualan bbm bersubsidi jenis premium mencapai Rp10 juta per harinya.

Menurut Asosiasi Pengusaha Tempat Istirahat Pelayanan Jalan Tol Indonesia (Aptipindo),  rata-rata SPBU yang berada di jalan tol menjual kuota premium sama dengan kuota solar yakni 50 persen.

"Rata-rata penjualan di 27 SPBU, kalau di Surabaya saya belum tahu, atau semuanya itu rata-rata 800 ton per hari,” ujar Pengurus Aptipindo, Whari Prihartono dalam perbincangan Sarapan Pagi di KBR, Rabu (6/8).

Whari Prihartono menyatakan, kebijakan pemerintah itu tidak efektif lantaran konsumen bisa membeli bbm jenis premium di SPBU yang letaknya dekat dengan pintu masuk tol.

“Hari Senin kemarin kita langsung melakukan protes, kita bukan protes mengenai pengurangan kuota ya. Kalau itu memang harus kita dukung karena memang keuangan negara sedang tidak kuat dan konsumsi harus ditekan. Tapi kalau kita yang dilarang untuk jualan premium itu kan asumsi konsumsi bisa turun itu salah," ujar Whari.

Whari menambahkan saat ini ada sekitar 29 SPBU yang berada di ruas jalan tol. Dua berada di Surabaya sedangkan 27 lainnya berada di Jawa Barat.

Mulai hari ini (6/*0 PT Pertamina menghentikan penjualan premium ke seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang beroperasi di jalan tol di Pulau Jawa. Kebijakan itu muncul untuk menjaga kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak jebol. Sebab, menurut catatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), jika tidak dikendalikan maka Premium akan habis pada 19 Desember 2014. 

Editor: Anto Sidharta

  • BBM di Jalan Tol
  • Pengusaha

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!