BERITA

Luhut Siapkan Skenario Jika Kasus Harian Tembus 40 Ribu, Apa Saja Itu?

""Jadi semua kekuatan saya kira telah kita kerahkan. Jadi jangan ada yang menganggap underestimate bahwa Indonesia ini tidak bisa mengatasi masalah." "

Astri Yuanasari, Wahyu Setiawan

Luhut Siapkan Skenario Jika Kasus Harian Tembus 40 Ribu, Apa Saja Itu?
Sejumlah petugas memakamkan jenazah pasien C0vid-19 di Badran, Yogyakarta, Selasa (22/6/2021). Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim telah menyiapkan skenario jika situasi pandemi Covid-19 di Indonesia semakin buruk.

Dia mengaku sudah mengantisipasi jika penambahan kasus Covid-19 mencapai lebih 40 ribu per hari. Saat ini, penambahan kasus menyentuh angka 20 ribuan.

"Angka ini bisa akan terus naik seperti hari kemarin 29 ribu, bisa saja mungkin kita nanti sampai 40 ribu ataupun lebih. Oleh karena itu, skenario-skenario untuk menghadapi itu tadi, sudah kita lakukan. Jadi baik mengenai obat, mengenai oksigen, maupun dari rumah sakit. Kalau ada yang bilang dari perlu bantuan dari luar, kita juga sudah komunikasi dengan Singapura, kita komunikasi juga dengan Tiongkok, dan komunikasi juga dengan sumber-sumber lain. Jadi sebenarnya, semua secara komprehensif sudah kita lakukan," kata Luhut dalam keterangan persnya, Selasa, (06/07/2021).

"Jadi kita sudah hitung, worst case scenario," imbuhnya.

Sejumlah Skenario

Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim telah membuat skenario pasokan oksigen untuk penambahan kasus hingga 70 ribu per hari. Dia menambahkan, pemerintah juga sudah menyiapkan ketersediaan ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk mengantisipasi lonjakan kasus.

Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan rumah sakit darurat Covid-19 di Asrama Haji Pondok Gede. TNI dan Polri juga akan membangun rumah sakit-rumah sakit darurat, baik di Jakarta dan Surabaya.

"Jadi semua kekuatan saya kira telah kita kerahkan. Jadi jangan ada yang menganggap underestimate bahwa Indonesia ini tidak bisa mengatasi masalah," tandasnya.

Mobilitas Warga

Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan kurva Covid-19 akan melandai pada pekan depan dan selanjutnya, jika mobilitas warga selama PPKM Darurat dapat menurun minimal 30 persen di pekan ini.

"Menurut analisis kami dibutuhkan penurunan mobilitas minimal 30%, dan sudah brief ke semua teman-teman polisi maupun TNI dan para gubernur bupati wali kota. Nah, 30% untuk menurunkan kenaikan kasus jadi kalau kita bisa tadi mobilitas ini kita manage sampai minus 30 tapi yang paling baik adalah minus 50 karena minus 50 itu menghadapi tadi Delta varian," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Selasa (6/7/2021).

Luhut mengklaim sudah terjadi penurunan mobilitas warga setelah 3 hari penerapan PPKM Darurat di Jawa-Bali. Namun, penurunan mobilitas ini belum sesuai dengan harapan pemerintah.

Ia mencontohkan, penurunan mobilitas di Bali dan Jawa Timur yang masih rendah. Sementara, penurunan mobilitas di Ibu Kota DKI Jakarta berjalan cukup baik. Luhut menilai hal ini karena koordinasi pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta berjalan baik.

"Jadi kalau sekarang ini kita lihat masih di angka 26 yang paling tertinggi atau 27 itu, tapi itu hari baru kemarin. Jadi kita berharap kalau bisa dalam minggu ini kita sudah dekat dengan 50% saya kira minggu depan kita akan mulai lihat flattening kemudian kita akan melihat secara perlahan dia akan mulai menurun," imbuhnya.

Editor: Sindu

  • PPKM Darurat
  • ppkm mikro
  • Covid-19
  • Vaksinasi Covid-19
  • Skenario Terburuk Kasus Covid-19
  • Luhut Binsar Panjaitan
  • Satgas Covid-19
  • Kemenkes

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!