BERITA

Tangani COVID-19, Ini Tiga Target Jokowi

""Di lapangan jika masih ditemui masalah peralatan tes mesin PCR, kemudian kapasitas lab, APD dan juga peralatan rumah sakit yang kekurangan, segera selesaikan. Segera bereskan.""

Resky Novianto

Tangani COVID-19, Ini Tiga Target Jokowi
Presiden Joko Widodo mengenakan masker wajah di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/7/2020). (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan jajaran komite penanganan kesehatan pusat maupun daerah, untuk memberikan perhatian khusus kepada delapan provinsi yang memiliki angka positif Covid-19 tertinggi. 

Jokowi mengatakan, delapan provinsi tersebut berkontribusi terhadap 74 persen kasus positif Covid-19 di Tanah Air.

Delapan provinsi yang harus menjadi prioritas antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan Kalimantan Selatan dan Papua.

Jokowi mengingatkan tiga target penanganan COVID-19 di Indonesia.

"Delapan provinsi ini berkontribusi 74 persen kasus positif yang ada di Indonesia. Targetnya saya kira sudah jelas; turunkan angka kematian serendah-rendahnya, tingkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya, juga kendalikan laju pertumbuhan kasus-kasus positif baru secepat-cepatnya," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas Percepatan Penanganan Kesehatan dan Ekonomi Covid-19 secara virtual di Istana Negara Senin (27/7/2020).

Istana kembali menggelar rapat secara virtual setelah sebelumnya Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo bertemu Jokowi di Istana. Purnomo belakangan dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.

Jokowi mengatakan, konsep 3T yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan kasus), dan treatment (perawatan) harus terus dijalankan secara beriringan. 

Menurutnya, pola tersebut mesti diimplementasikan secara lebih masif dan agresif, agar percepatan penanganan Covid-19 bisa efektif. 

Selain itu, Jokowi menekankan, agar peralatan tes PCR hingga kapasitas laboratorium terpadu bisa terus ditingkatkan, sehingga laju pemeriksaan bisa terus diakselarasi.

"(Metode) 3T yaitu testing, tracing dan treatment, harus betul-betul dilakukan secara masif dan lebih agresif. Di lapangan jika masih ditemui masalah peralatan tes mesin PCR, kemudian kapasitas lab, APD dan juga peralatan rumah sakit yang kekurangan, segera selesaikan. Segera bereskan. Komunikasi yang efektif dengan rumah sakit, dengan masyarakat, dengan daerah harus dilakukan seefektif mungkin," tuturnya.

Saat ini kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai hampir 100 ribu orang.

Editor: Agus Luqman 

  • COVID-19
  • Jokowi
  • pemulihan ekonomi nasional

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!