Romo yang biasanya ramah kepada siapa pun itu terlihat terburu-buru memasuki dermaga Wijayapura.
Romo Carolus mengatakan ia diundang melakukan pertemuan dengan Abdul Aris, Koordinator Kepala Lapas se-Nusakambangan. Ia mengaku ditelfon untuk datang ke Lapas Pulau Nusakambangan.
Ia tidak mengetahui agenda pertemuan dan siapa saja yang menghadiri. Namun, menurutnya, pertemuan tersebut hanya koordinasi rutin saja.
Romo Carolus juga mengaku belum menerima permintaan untuk mendampingi terpidana mati.
"Hanya dipanggil ke sini. Hanya dipanggil aja. Saya diperintah gereja Katolik. (Apa sudah ada penunjukan pendaping rohani?) Belum tahu. Belum jelas ya. (permintaan dari kejaksaan?) Mungkin ya. Saya hanya di suruh ke sini. Belum ada hal yang jelas," kata Romo Carolus.
Sebelumnya, pendamping rohani Muslim, Hasan Makarim sudah menyeberang ke Pulau Nusakambangan pada Selasa (26/7/2016) siang. Hingga Selasa malam ia belum kembali daratan.
Baca: Jelang Eksekusi Mati, Rohaniwan Muslim Menyeberang ke Nusakambangan
Hasan enggan menjelaskan kedatangannya ke Nusakambangan. Kata dia, hanya memenuhi undangan Kepala Lapas. Namun ia berjanji akan memberi keterangan setelah pertemuan dengan Kepala Lapas.
Pengurus Gereja Kristen Jawa (GKJ) Cilacap, Suhendro Putro, pada Selasa siang diketahui juga menyeberang ke Nusakambangan. Namun, ia tidak menjelaskan agenda di Nusakambangan.
Baca: Keluarga Terpidana Mati Datangi Penjara Nusakambangan
Baca: Kuasa Hukum Terpidana Mati WNA Pakistan Dipanggil Ke Nusakambangan
Editor: Agus Luqman