HEADLINE

Macet Tol Brebes, Menko Darmin Akui Infrastruktur Belum Siap

""Kita punya tol, tapi tolnya belum nyambung, sehingga kejadian tol di Brebes sana masuk dulu ke jalan biasa lagi, ya ketemu dua arus besar.""

Dian Kurniati

Macet Tol Brebes,  Menko Darmin Akui Infrastruktur  Belum Siap
Ilustrasi: Kemacetan di tol Brebes. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Pemerintah mengakui jika infrastuktur di Indonesia belum siap dilalui arus mudik. Menteri Koordinator Perekonomian  Darmin Nasution  mencontohkan, kemacetan parah di pintu keluar tol Brebes yang terjadi saat arus mudik   karena tol Trans-Jawa belum semuanya tersambung. Sehingga, saat arus mudik keluar jalan tol, terjadi kepadatan kendaraan yang berasal dari pintu tol dan jalan raya.

"Kita punya tol, tapi tolnya belum nyambung, sehingga kejadian tol di Brebes sana masuk dulu ke jalan biasa lagi, ya ketemu dua arus besar. Ya kena semua 15 kilometer ke belakang," kata Darmin di kediamannya, Kamis (07/07/16). 

Darmin melanjutkan, "tetapi kalau dilihat, memang hasilnya enggak jauh beda, macetnya banyak. Belum memenuhi supaya persoalan arus orang, belum bisa menjawab itu. Bukan tidak bisa, karena sudah mulai dibangun beberapa ruas. Tetapi belum nyambung semuanya."

Darmin mengatakan, kemacetan arus mudik bisa selesai apabila semua ruas tol di Pulau Jawa sudah tersambung. Menurut dia, permasalahan kemacetan saat mudik yang terus berulang, lantaran mobil harus keluar-masuk pintu tol dan terjadi penumpukan di jalan raya.


Darmin berujar, saat ini pemerintah masih mengebut pembangunan infrastruktur transportasi, yang manfaatnya bakal sangat terasa saat arus mudik jelang hari raya. Kata dia, pemerintah ingin menyambungkan Banten hingga Jawa Timur melalui tol. Dengan demikian, pemudik tidak perlu keluar-masuk pintu tol dan bersaing dengan pengendara di jalan raya. 


Editor: Rony Sitanggang

  • mudik 2016
  • Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
  • Brebes

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!