BERITA

Kaji Program Lama, Malam Ini Menhub Budi Karya Langsung Gelar Rapat

""Mungkin dalam waktu seminggu atau dua minggu kita akan punya strategi seperti apa nanti," kata Budi Karya."

Andi Muhammad Arief

Kaji Program Lama, Malam Ini Menhub Budi Karya Langsung Gelar Rapat
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sebelum pelantikan di Istana Negara pada Rabu (27/7/2016). (Foto: ANTARA)


KBR, Jakarta
- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi belum mau bicara banyak soal gagasan megaproyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.

Ia mengatakan akan mengkaji semua program-program lama peninggalan Menteri Perhubungan lama Ignasius Jonan sebelum mengambil keputusan. Termasuk soal gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya.


"Kereta cepat menjadi top of mind daripada Kementerian Perhubungan dan masyarakat. Tapi saya tidak ingin gegabah melakukan langkah-langkah. Izinkan saya melakukan pengenalan lebih jauh, seperti apa yang akan dilakukan. Mungkin dalam waktu seminggu atau dua minggu kita akan punya strategi seperti apa nanti. Dan, ide-ide dari Pak Jonan menjadi dasar dari apa yang bisa kita lakukan," kata Budi Karya, dalam konferensi pers perdana di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).


Saat ini rencana pembuatan kereta sedang Jakarta-Surabaya masih dalam tahap studi awal untuk mendudukkan posisinya. Jepang tertarik untuk menangani proyek tersebut, setelah kalah tender melawan Tiongkok dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.


Jika proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya terlaksana, maka waktu tempuh kereta yang semula antara 9-10 jam bisa dipersingkat menjadi sekitar lima jam.


Baca: Jokowi Tawari Jepang Proyek Kereta Jakarta-Surabaya

Hari ini Budi Karya mengikuti serah terima jabatan dari pejabat Menteri Perhubungan lama, Ignasius Jonan di kantor Kementerian Perhubungan.


Selain soal program kereta cepat, Budi Karya juga menyatakan akan mengkaji program-program lain yang ditinggalkan Ignasius Jonan.


Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian di Kementerian Perhubungan Prasetyo Budi Cahyono mengatakan, pada Kamis (28/7/2016) malam nanti Menteri Budi Karya akan memanggil seluruh pejabat tinggi Kementerian Perhubungan untuk rapat.


Menurut Prasetyo, ia optimistis Menteri Budi Karya akan melanjutkan kebijakan-kebijakan di masa Jonan yang bagus, termasuk soal kereta cepat Jakarta-Surabaya.


"Aku berpikiran positif saja. Ini kan rencana baik, (Kereta Cepat) Jakarta-Surabaya. Nanti lah. Nanti malam ini kan masih mendengarkan keputusannya," papar Prasetyo.


Kereta Bandara

Menteri Perhubungan Budi Karya juga menyinggung soal pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Menurut Budi, pembangunan itu akan rampung sekitar minggu kedua Agustus. Kini, Terminal 3 Ultimate sedang dalam proses verifikasi.


"Kita harapkan Terminal 3 (Ultimate) bisa jadi hadiah kemerdekaan untuk kita semua," kata Budi.


Sementara untuk jalur kereta api menuju Bandara Soekarno Hatta, Dirjen Perkeretaapian Praseto Budi Cahyono mengatakan menurut jadwal, kereta menuju Bandara Soekarno Hatta akan rampung Desember mendatang.


Namun, ada beberapa masalah yang menghadang. Salah satunya ada lahan yang sulit dibebaskan. Lokasinya sebelum masuk kawasan M1 Bandara Soeta.


"Masalahnya dari dulu ya itu: tanah yang keluar dari M1, sekitar dua kilometer itu susah dibebaskan. M1 itu kan langsung masuk ke Bandara Soeta, tapi lewat belakang. Jadi, (tanah) sebelum M1 itu yang jadi masalahnya. Di (rancangan) Integrated Building-nya sudah jalan terus, dan Desember ini seharusnya sudah selesai," jabar Prasetyo.


Sebelumnya, pemerintah sudah mulai menggarap proyek kereta cepat Jakarta Bandung.


Proyek pembangunan jalur kereta cepat itu telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Januari lalu. Namun hingga kini proses pembangunannya terhenti karena masalah perizinan dan dana.


Editor: Agus Luqman 

  • kereta cepat Jakarta-Surabaya
  • Menteri Perhubungan
  • Ignasius Jonan
  • proyek kereta cepat
  • PT KAI

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!