BERITA

Penumpukan Penumpang Garuda Mulai Berkurang

"Untuk proses reschedule diprioritaskan selesai pada hari ini maupun besok. "

Rio Tuasikal

Penumpukan Penumpang Garuda Mulai Berkurang
Calon penumpang tertahan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (5/7/15), karena ruang JW Sky Lounge di terminal itu terbakar. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Penumpukan penumpang Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia di Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta kini sudah mulai berkurang. Menurut pengamatan KBR, di loket Garuda Indonesia di Terminal 2 tampak hanya sekira 25 orang mengantri yang terbagi dalam 12 loket. Mereka sedang melakukan refund atau pengembalian uang.

Sampai tadi pagi, tercatat jumlah pengembalian uang yang dilakukan mencapai 300 juta Rupiah, namun pihak Garuda Indonesia tidak menyebutkan berapa jumlah tiket atau orang yang melakukan refund. Sementara dari 3900-an penumpang yang kemarin tidak terangkut, 600 diantaranya memilih menginap di hotel terdekat bandara atau Tangerang yang merupakan fasilitas yang diberikan maskapai nasional ini. Sisanya ada yang memilih penjadwalan ulang atau reschedule. Untuk proses reschedule diprioritaskan selesai pada hari ini maupun besok.

Garuda Indonesia sendiri menyediakan sembilan penerbangan tambahan dengan menggunakan pesawat yang lebih besar sehingga penumpang yang kemarin tidak terangkut, hari ini bisa terbawa dalam jadwal normal dan tak ada lagi jadwal yang tertunda. Ada lima kota yang menjadi prioritas penerbangan tambahan yaitu Surabaya, Denpasar, Batam, Pontianak dan Semarang. Kemarin Terminal 2E di Soeta terbakar yang menyebabkan 80 penerbangan Garuda Indonesia yang terlambat sementara ada 49 penerbangan yang dibatalkan.  

  • Garuda Indonesia
  • Penumpang Menumpuk di Bandara
  • Bandara Soekarno Hatta kebakaran
  • Kebakaran Terminal 2 Soekarno Hatta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!