BERITA

Pemerintah Didesak Usut Provokator Dibalik Insiden Tolikara

"Meski Papua telah mengalami sejumlah konflik berdarah yang menewaskan ratusan warga, namun bentrok terkait masalah agama tidak pernah terjadi, khususnya di Tolikara. "

Malika

Pemerintah Didesak Usut Provokator Dibalik Insiden Tolikara
Ilustrasi: Antara

KBR, Jakarta- Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (JAKATARUB) menduga ada provokasi yang dilakukan oleh sejumlah pihak yang menginginkan perpecahan terjadi di Papua terkait insiden di Kabupaten Tolikara, Papua. Koordinator Jakatarub, Wawan Gunawan mengatakan, meski Papua telah mengalami sejumlah konflik berdarah yang menewaskan ratusan warga, namun bentrok terkait masalah agama tidak pernah terjadi, khususnya di Tolikara. 

Jakatarub menyesalkan pemberitaan soal insiden di Kabupaten Tolikara, Papua yang dinilai justru memperkeruh suasana karena memperbesar sentimen keagamaan. Oleh karena itu pihaknya meminta setiap elemen dan tokoh masyarakat berhati-hati menyebarluaskan informasi terkait insiden tersebut.

“kurangnya informasi yang bisa diakses langsung karena minimnya infrastruktur di wilayah ini membuat berita-berita yang meresahkan tersebut tidak bisa langsung diklarifikasi” ujarnya dalam rilis yang diterima KBR, Jumat (17/7/2015)

Koordinator Jakatarub, Wawan Gunawan menyerukan aparat Pemerintah Daerah Kab. Tolikara dan Pemerintah Provinsi Papua mengusut tuntas dan menindak tegas provokator serta pelaku. Selain itu dia meminta pemerintah menjamin hak beribadah warga. 

Sebelumnya, sekelompok orang membubarkan kegiatan shalat Ied di Lapangan Koramil Karubaga, Tolikara, Papua. Tindakan itu diikuti dengan pembakaran sebuah mushala serta sejumlah rumah di sekitar lokasi kejadian.



 

  • insiden tolikara
  • Gereja Injil di Indonesia (GIDI)
  • Jakatarub

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!