NASIONAL

Kebijakan Ambigu Jadi Sebab Pemerasan TKI di Bandara

"KBR, Jakarta - LSM buruh Migrant Care menilai penyebab terjadinya pemerasan TKI di bandara karena aturan pemulangan yang multitafsir dan membingungkan para buruh migran."

Aisyah Khairunisa

Kebijakan Ambigu Jadi Sebab Pemerasan TKI di Bandara
TKI, pemerasan, bandara

KBR, Jakarta - LSM buruh Migrant Care menilai penyebab terjadinya pemerasan TKI di bandara karena aturan pemulangan yang multitafsir dan membingungkan para buruh migran.

Analis Kebijakan Migrant Care, Wahyu Susilo mengatakan, kebijakan yang membingungkan itu semisal soal terminal kedatangan TKI. Dalam Peraturan Kementerian Tenaga Kerja disebutkan bahwa TKI bisa pulang secara mandiri melalui Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta seperti penumpang biasa. Namun, BNP2TKI justru bersikeras TKI yang pulang harus singgah di Balai Pelayanan Kepulangan Selapajang.

Dalam peraturan Kementrian Tenaga Kerja (Nomor 16 tahun 2012) disebutkan, TKI bisa pulang secara mandiri. Yakni melewati Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta layaknya penumpang biasa. Namun (UU 39 tahun 2004) BNP2TKI tetap bersikeras TKI yang pulang harus singgah di Balai Pelayanan Kepulangan Selapajang.

"Jadi mengapa tadi (KPK) sidaknya dilakukan di Terminal 2, itu untuk membuktikan bahwa para TKI yang seharusnya bisa bebas pulang melalui Terminal 2, itu masih dipaksa, diperas oleh aparat di sana. Mereka dicegat, mereka nego, Kamu TKI ya. Harusnya kamu lewat Terminal 3. Tapi kamu boleh lewat sini asal kamu bayar sama saya. Kan gitu modusnya," kata Wahyu kepada KBR (26/7).

Wahyu Susilo menambahkan, pemerasan kepada TKI yang baru saja sampai di Indonesia tidak hanya dilakukan petugas bandara, tapi juga polisi, TNI, bahkan petugas kebersihan. Modus pemerasan semisal dengan menjual kartu telepon (sim card) Indonesia dengan harga selangit.

Dini hari tadi KPK melakukan sidak terkait laporan maraknya pemerasan kepada TKI di Bandara Soekarno-Hatta. KPK menemukan modus lain yakni pemaksaan menukar uang dengan selisih kurs yang lebih rendah. Selain itu pemeras juga memberi harga jauh lebih tinggi untuk biaya transportasi serta biaya pengeluaran barang.

Editor: Nanda Hidayat

  • TKI
  • pemerasan
  • bandara

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!