NASIONAL

Greenpeace Desak Pemerintah Serius Atasi Krisis Iklim

""Saat ini ya banyak sekali dijadikan untuk palm oil, atau untuk tambang batubara jadi cakupan hutannya pun berkurang jauh.""

Muthia Kusuma

perubahan iklim
Ilustrasi: Aktivis lingkungan pawai Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (04/06/23). (Antara/Sigid Kurniawan)

KBR, Jakarta- Organisasi lingkungan Greenpeace Indonesia menilai perubahan alih fungsi lahan di Kalimantan Timur sebagai penyebab tingginya laju kenaikan suhu di wilayah itu. Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Adila Isfandiari mengatakan, cakupan lahan perhutanan di wilayah itu terus berkurang karena dialih-fungsikan sebagai kawasan tambang batubara. 

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, lokasi Ibu Kota Negara baru itu mengalami laju kenaikan suhu udara permukaan tertinggi di Indonesia hingga mencapai 0,47 derajat celsius per dekade.

"Saat ini ya banyak sekali dijadikan untuk palm oil, atau untuk tambang batubara jadi cakupan hutannya pun berkurang jauh. Kita tidak tahu nih jika nanti dijadikan IKN apakah akan semakin parah alih hutannya? kita lihat rencana penggunaan lahannya," ucap Adila kepada KBR, Selasa  (6/6/2023).

Greenpeace Indonesia mendorong pemerintah serius untuk mengatasi krisis iklim yang dampaknya sudah terjadi. 

Baca juga:

Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Adila Isfandiari meminta pemerintah segera melakukan konversi energi sesuai dengan komitmen global untuk menurunkan laju kenaikan suhu udara. Ia menegaskan, krisis iklim ini sangat berdampak buruk terhadap masyarakat, termasuk gagal panen.

Editor: Rony Sitanggang

  • perubahan iklim
  • alih fungsi lahan
  • Greenpeace

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!