KBR, Jakarta- Organisasi lingkungan Greenpeace Indonesia menilai perubahan alih fungsi lahan di Kalimantan Timur sebagai penyebab tingginya laju kenaikan suhu di wilayah itu. Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Adila Isfandiari mengatakan, cakupan lahan perhutanan di wilayah itu terus berkurang karena dialih-fungsikan sebagai kawasan tambang batubara.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, lokasi Ibu Kota Negara baru itu mengalami laju kenaikan suhu udara permukaan tertinggi di Indonesia hingga mencapai 0,47 derajat celsius per dekade.
"Saat ini ya banyak sekali dijadikan untuk palm oil, atau untuk tambang batubara jadi cakupan hutannya pun berkurang jauh. Kita tidak tahu nih jika nanti dijadikan IKN apakah akan semakin parah alih hutannya? kita lihat rencana penggunaan lahannya," ucap Adila kepada KBR, Selasa (6/6/2023).
Greenpeace Indonesia mendorong pemerintah serius untuk mengatasi krisis iklim yang dampaknya sudah terjadi.
Baca juga:
- Perubahan Iklim Nyata, BMKG: Anomali Suhu dan Konsentrasi Gas Rumah Kaca Terus Meningkat
- KLHK Dorong Daerah Manfaatkan 15 Triliun Dana Lingkungan
Editor: Rony Sitanggang