KBR, Jakarta- DPP Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) meminta pelaksanaan vaksinasi PMK untuk hewan ternak yang akan dilakukan pemerintah mulai Selasa (14/6), memprioritaskan sapi-sapi yang rentan, seperti sapi perah dan anak sapi.
Sekjen DPP PPSKI, Rochadi Tawaf menyebut, kendala yang akan dihadapi pemerintah di antaranya adalah mobilitas hewan ternak dan proses identifikasi saat pelaksanaan vaksinasi.
"Di kita kan tidak diidentifikasi seperti sapi-sapi di Australia, kan dia punya National Livestock Identification System di mana setiap sapi itu menggunakan chip atau menggunakan kalung atau menggunakan identifikasi itu. Di kita kan nggak punya itu, bisa satu sapi divaksin 2-3 kali, nggak tahu yang punyanya laporan atau enggak gitu kan. Dan petugas vaksinnya sendiri mungkin caranya mengidentifikasinya sendiri saya nggak tahu bagaimana ini," kata Rochadi kepada KBR, Senin (13/6/2022).
Selain itu menurut Rochadi, kedala lain yang akan dihadapi adalah tenaga petugas vaksinasi yang terbatas.
Baca juga:
- Pekan Ini Kementan Mulai Vaksinasi PMK ke Ternak
- Wabah PMK Makin Sulit Dikendalikan, Peternak Berduka
Ia meminta agar pemerintah segera menetapkan wabah PMK menjadi kejadian luar biasa (KLB) agar dapat mengerahkan tenaga petugas vaksinasi dari mahasiswa-mahasiswa jurusan kesehatan hewan atau kedokteran hewan. Rochadi menyebut, vaksinasi harus dilakukan secara masif agar wabah tidak makin menyebar dan dapat segera tertangani.
Rochadi berharap, upaya vaksinasi PMK ini juga bisa menjadi momentum untuk memberikan indentitas atau identifikasi hewan ternak, terutama sapi di Indonesia.
Editor: Rony Sitanggang