Pansus Angket KPK Butuh Anggaran 3 M, Formappi: Pemborosan
"Jadi anggaran yang berapapun mereka tetapkan menjadi sia-sia. Karena kemudian anggaran itu dipakai untuk sesuatu yang tidak jelas,"

Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunanjar. (Foto: KBR/Gilang R.)
Padahal,pansus dinilai banyak pihak hanya akan melemahkan bahkan sampai membubarkan KPK. Dana rakyat, kata Peneliti Formappi, Lasius Karus seharusnya digunakan untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat, bukan malah digunakan untuk memfasilitasi para politisi membuktikan diri tidak bersalah.
"Pansus ini tidak urgent. Jadi anggaran yang berapapun mereka tetapkan menjadi sia-sia. Karena kemudian anggaran itu dipakai untuk sesuatu yang tidak jelas," ujarnya kepada KBR, Jumat (09/06).
Lasius memprediksi dana 3,1 miliar ini akan membengkak seriring perkembangan pembahasan Pansus Hak Angket KPK. Kata dia, jika DPR satu visi dengan publik dan KPK, maka mereka akan fokus untuk membongkar korupsi e-KTP.
"Jadi bukannya mau memperjelas uang 2,3 triliun yang diduga di korupsi sejumlah polisi. Uang 3, 1 Miliar ini menjadi sia-sia," jelasnya.
Pansus KPK membutuhkan dana sekitar Rp 3,1 miliar. Dana tersebut untuk melakukan konsinyering, kunjungan keluar kota, mengundang ahli, dan konsumsi setiap rapat.
Sementara itu Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto menyebut anggaran tiap pelaksanaan Pansus di DPR berbeda-beda. Hal itu, kata dia tergantung dari aktivitas, dan lamanya bekerja.
Kata dia, Anggaran itu dirumuskan bersama oleh anggota Pansus, dan diberikan langsung kepada Kesekjenan DPR. Kesekjenan akan mengukur tingkat kebutuhan Pansus dengan pagu anggaran yang sudah ada.
"Di dalam menyusun tuh pasti berdasarkan pada waktu berapa lama yang digunakan dalam proses Pansus ini. Berapa kali rapat, termasuk RDP dengan rapat, ahli, termasuk pemanggilan terhadap pihak bersangkutan. Kalaupun diperlukan Pansus bisa mengunjungi tempat-tempat yang spesifik yang dibutuhkan Pansus itu dirasakan ada relevansinya," ujarnya kepada KBR.
Didik menambahkan meski prosedur penganggaran di DPR untuk Pansus sama, namun tetap angka yang dihasilkan berbeda. Meski begitu, Didik tidak bisa memperkirakan apakah 3,1 miliar untuk dua bulan masa kerja Pansus hak angket KPK terbilang wajar atau tidak.
"Silakan tanya Kesekjenan. Kalau nilai wajar itu tidak bisa ditanya jumlahnya, tapi apa-apa saja komponen yang melandasi angka itu, baru bisa wajar atau tidak," tegasnya.
Editor: Rony Sitanggang
Kirim pesan ke kami
WhatsappBERITA LAINNYA - NASIONAL
Presiden Jokowi: Mau Pilih Prabowo, Anies, Ganjar, Silakan
"Mau milih Pak Prabowo silakan, mau milih Pak Anies silakan, mau milih Pak Ganjar silakan. Perbedaan pilihan itu wajar enggak perlu diributkan."
Melani Budianta, Menikmati Sastra Lintas Zaman
Buku-buku favorit Melani Budianta
Pro dan Kontra Larangan Social Commerce
Pelarangan itu kurang tepat.
Lama Menggantung, MenPAN-RB Desak Pengesahan RUU ASN
Kehadiran Undang-Undang Aparatur Sipil Negara nantinya juga akan mengatur penguatan budaya kerja, citra institusi, dan penataan tenaga non-ASN atau honorer.
Siswa di Rempang Trauma, Mendikbud Diminta Segera Kirim Tim
"Jika ada petugas lewat ataupun berdiri di luar sana, mereka bersembunyi di bawah meja belajarnya. Luar biasa ketakutan mereka, ini tidak boleh kita biarkan."
Bursa Karbon, OJK: Lebih Cepat Dibanding Negara Lain
"Kalau di bursa karbon negara jiran kita memerlukan waktu tiga sampai empat bulan,"
Buka Pasar Karbon RI, Jokowi Ungkap Potensi 3 Kuadriliun
"Catatan saya kurang lebih ada satu Gigaton CO2 potensi karbon yang bisa ditangkap"
Konflik Rempang Eco, Bahlil: 300 KK Sukarela Pindah
"Sekarang sudah hampir 300 KK dari sekitar 900 itu melakukan sukarela sendiri untuk melakukan pergeseran."
Konflik Rempang Eco, Bahlil: Tidak Direlokasi, Hanya Digeser
"Relokasi ke Galang kita tiadakan, artinya kita menyetujui aspirasi dari masyarakat."
Dua Hari Gabung ke PSI, Kaesang Jadi Ketua Umum
"Politik bila dilakukan secara benar oleh orang yang tepat, maka politik akan menjadi sumber kebaikan dan kesejahteraan,"
Jokowi Perintahkan Penyelesaian Masalah Lahan di Rempang Mengedepankan Hak Masyarakat
Bahlil mengeklaim, pertemuan itu telah menghasilkan solusi dengan menggeser rumah warga ke area yang masih berada di Pulau Rempang, bukan relokasi atau penggusuran.
Jokowi Minta Media Buat Berita Berkualitas dan Berimbang
Menurut Jokowi berita yang benar bukanlah pemberitaan yang mengedepankan sensasi.
PDIP: Megawati dan Jokowi Satu Suara Dukung Ganjar
Hanya sosok Ganjar Pranowo yang disiapkan sebagai Bacapres oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jokowi guna melanjutkan kepemimpinan Indonesia,
Apsyfi: Kelesuan Industri Tekstil Melebihi Saat Pandemi Covid-19
Pasar tekstil lokal kini dibanjiri produk tekstil impor yang harganya lebih murah ketimbang harga produk dalam negeri, terlebih lagi mereka menjual dengan cara online.
Belum Sanggup Turunkan Harga Beras, Mendagri Evaluasi Upaya Intervensi
Meski berbagai intervensi sudah dilakukan tapi hingga kini belum ada tanda-tanda penurunan harga beras.
Pernah Sunat Vonis Koruptor, DPR Cecar Calon Hakim MK
“Tercatat di kami, ada 11 kasus yang mendapat keringanan, kasus-kasus korupsi tentunya."
Hari Tani, SPI Desak Presiden Tuntaskan Redistribusi Lahan Untuk Petani
"Kita terus mendesak ya di masa pemerintahan Jokowi yang masih tersisa satu tahun ini ya supaya reforma agraria itu dituntaskan"
Mental Hack untuk Kontrol Revenge Spending
Latih mental tangkal revenge spending
Sidang PBB, Indonesia Ajak Dunia Tingkatkan Solidaritas Global
"Kita lihat sekarang ini dunia juga sedang di persimpangan jalan."
Ini Alasan Kraton Yogya Gelar Sekaten Tanpa Pasar Malam
"Kraton sedang berusaha untuk mengembalikan rohnya Sekaten."
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Bebas Visa, Turis Tiongkok Disambut di Thailand
Ratusan Hektare Lahan Jagung Gagal Panen
Kabar Baru Jam 8
Derita dan Luka Korban Kawin Tangkap (Bag.2)
Most Popular / Trending