HEADLINE

Catut Logo PMKRI, Panitia Simposium Tandingan Minta Maaf

""Kami berharap permintaan maaf ini di publikasikan ke media. Kalau dalam dua hari tidak dipenuhi, kami proses hukum," kata Ketua Umum PMKRI, Angelo."

Eli Kamilah

Catut Logo PMKRI, Panitia Simposium Tandingan Minta Maaf
Kiki Syahnakri saat berbicara di simposium tandingan melawan kebangkitan PKI dan komunisme. (Foto: Quinnawati Pasaribu/KBR)

KBR, Jakarta - Panitia simposium tandingan kasus 1965 meminta maaf kepada organisasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) karena mencatut logo PMKRI dalam kegiatan simposium.

Surat permintaan maaf itu merupakan jawaban atas somasi (teguran hukum) yang diajukan PMKRI.


PMRKI sebelumnya menegur panitia Simposium yang dimotori Kiki Syahnakri dan Kivlan Zen karena memasang logo PMKRI dalam daftar ormas pendukung simposium yang digelar pada 1-2 Juni lalu.


Surat permintaan maaf itu dikirimkan ke kantor PMKRI pada Rabu kemarin. Namun, surat itu hanya ditembuskan ke Presiden, Menteri Pertahanan dan Kepolisian.


Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Angelo Wake Kako meminta agar panitia Simposium Anti-PKI dan Anti-Komunisme itu mengirim surat permintaan maaf juga ke publik melalui media massa. Angelo mengatakan, PMKRI sudah sangat dirugikan dengan pencatutan itu yang tersebar di media.


"Permohonan maaf dari panitia itu sudah kami terima, namun belum memenuhi somasi kami. Tuntutan kami adalah permohonan maaf panitia dipublikasikan ke media. Kenapa? PMKRI secara organistoris dirugikan dikorbankan, karena logonya sudah terdistribusi lewat media online, dan PMKRI seolah-olah terlibat kegiatan itu," kata Angelo kepada KBR, di Gedung PMKRI Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2016).


PMKRI memberikan waktu hingga 2x24 jam kepada panitia Simposium tandingan. Jika tidak ada respon, PMKRI akan melanjutkan proses hukum ke Mabes Polri.


"Kami berharap ini di publikasikan secara resmi ke media. Kalau 2x24 jam tidak terpenuhi kita akan bawa ini terus ke proses hukum," ujar Angelo.


Pada Simposium di Balai Kartini 1-2 Juni lalu, logo PMKRI dicatut panitia simposium. Panitia  mengklaim telah mengonfirmasi pemakaian logo itu. Namun, pimpinan pusat PMKRI meminta logo segera di hapus di baliho kegiatan itu.


Editor: Agus Luqman 

  • simposium tandingan
  • Simposium nasional “Membedah Tragedi 1965”
  • Kiki Syahnakri
  • PMKRI
  • tragedi 1965
  • PKI
  • komunisme

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!