BERITA

BI Perkirakan Inflasi Ramadan Lebih Rendah

""Kami perkirakan inflasi Juni 0,6%. Apabila kita memperhatikan risiko harga minyak naik dan TDL 900 watt naik,""

Ria Apriyani

BI Perkirakan Inflasi Ramadan Lebih Rendah
Ilustrasi (sumber: BPS)

KBR, Jakarta- Bank Indonesia memperkirakan inflasi di momen Ramadan tahun ini lebih rendah ketimbang  tahun sebelumnya. Kepala Divisi Assesment Inflasi BI, Rizki E. Wimanda, mengatakan hingga hari ini, BI masih optimis inflasi bulan Juni ditutup di angka 0,6. Sementara angka di tahun sebelumnya jatuh di kisaran 0,78.

"Kami perkirakan inflasi Juni 0,6%. Apabila kita memperhatikan risiko harga minyak naik dan TDL 900 watt naik, mengakibatkan output inflasi masih di 4%," kata Kepala Divisi Assesment Inflasi BI, Rizki E. Wimanda, Jumat(17/6/2016).


Pada bulan Juni ini, inflasi inti akan berhenti pada angka 0,49. Sementara komponen non inti, volatile food, akan terkena inflasi hingga 1,26. Ini disebabkan harga daging ayam ras, telur, daging sapi, dan minyak goreng masih tinggi.


Kelompok administred prices yang sejak awal tahun masih deflasi, justru di bulan ini mengalami inflasi 0,40. Kondisi ini didorong oleh kenaikan TTL, dan rokok.


Dengan kondisi ini, BI memprediksi bulan Juli inflasi akan kembali menanjak hingga 0,97. Sebab, 1 Juli, pemerintah mewacanakan penaikan Tarif Dasar Listrik. Meski begitu kabar terakhir, Kementerian ESDM mengatakan tidak akan menaikkan tarif di 1 Juli. Jika itu terjadi, pengaruh kenaikan akan bergeser.


Editor: Rony Sitanggang

  • inflasi
  • Ramadan 2016
  • Kepala Divisi Assesment Inflasi BI
  • Rizki E. Wimanda

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!