KBR, Jakarta - Kementerian Perhubungan mencatat, lebih dari 1000 bus dinyatakan belum siap beroperasi untuk melayani pemudik.
Ketidaklayakan angkutan umum itu, menurut Juru Bicara Kementerian Perhubungan Hemi Pramurahajo beragam penyebabnya. Mulai dari kondisi ban yang tak memenuhi syarat hingga speedometer yang tak berfungsi. Temuan ini didapat dari hasil pemeriksaan armada mudik di sejumlah pool perusahaan otobus.
"Rata-rata bannya gundul, lampu sign tidak hidup, kaca pecah, tidak ada alat pemecah kaca di pintu darurat, kemudian speedometer. Per tanggal 14 Juni, kalau sekarang mungkin sudah lebih dari 1000 bus yang mendapatkan peringatan," jelas Juru bicara Kementerian Perhubungan Hemi Pramurahajo kepada KBR, Sabtu (18/6/2016).
Hingga 14 Juni saja, kata Hemi, sekitar 85 persen dari total 951 kendaraan masih harus melalui sejumlah perbaikan agar layak beroperasi. "Cuma kalau kita bicara tanggal 14 Juni kemarin, itu ada 951 kendaraan, 814 kendaraan itu belum siap dioperasikan artinya perlu ada perbaikan untuk dioperasikan untuk mudik," imbuhnya.
Juru bicara Kementerian Perhubungan Hemi Pramuraharjo menambahkan, kementeriannya sudah memperingatkan perusahaan otobus untuk memperbaiki armadanya agar bisa digunakan untuk melayani pemudik. Kata dia, apabila peringatan tak digubris dan bus masih tetap beroperasi, maka Kemenhub tak segan merazia dan melarang kendaraan tersebut melanjutkan operasi. (ika)