BERITA

Masyarakat Banyuwangi Mengaku Kurang Puas Ketika Mengurus e-KTP

"Pengurusan KTP hanya bisa dilakukan di tingkat kabupetan saja. Itu membuat proses pengurusan e-KTP menjadi lama."

Hermawan Arifianto

Ilustrasi. Foto: Antara
Ilustrasi. Foto: Antara

KBR, Banyuwangi- Tingkat kepuasan masyarakat Banyuwangi Jawa Timur, terhadap pengurusan KTP elektronik menurun, dari 80 persen menjadi 58 persen. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengakui penurunan tersebut karena adanya peraturan dari pemerintah pusat, yang mengharuskan pengurusan KTP hanya bisa dilakukan di tingkat kabupetan saja. Sehingga pelayanan KTP elektronik di kabupaten menjadi lama akibat membludaknya permintaan. Padahal pelayananya kata Anas, sudah dioptimalkan hingga jam 9 malam.

Tidak hanya KTP elektronik, pelayanan Kartu Keluarga juga menurun dari 72 persen menjadi 68 persen.

"Sekarang menurut saya yang secara struktural yang perlu segera dilakukan bersama pusat adalah bagaimana percetakan KTP dikembalikan ke kecamatan. Itu mendesak menurut saya karena itu menambah nilai yang kurang bagus disurve tiga bulan terakhir. Tahun kemarin kita survenya kita sudah naik kepuasanya 8, nah kemarin turun 50 sekian rendah sekali. Ternyata usut punya usut karena KTP dulu kita kampanye lima menit di cetak di kecamatan sekarang di cetak di kabupaten. Dikabupaten harus antre karena haarus valudasi ke puncak,”kata Abdullah Azwar Anas (4/6/2015).


Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, pihaknya masih berharap agar Kementerian Dalam Negeri mengembalikan lagi pengurusan KTP elektronik ke tingkat kecamatan.

Jika e-KTP bisa dicetak di kecamatan, Pemerintah Banyuwangi siap mengalokasikan anggaran untuk pengadaan peralatan cetak. Anas memperkirakan, harga alat cetak hanya Rp 50 juta per unitnya. Sebelumnya, setiap hari ada 400-500 pemohon e-KTP. Sedangkan kuota sesuai ketersedian blanko, hanya 100-150 lembar e-KTP yang bisa dicetak per harinya. Sehingga pelayanan KTP jadi menumpuk.

Editor: Malika

  • e-KTP
  • banyuwangi
  • pembuatan e-ktp
  • Abdullah Azwar Anas

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!