NASIONAL

Wahyu Susilo: Mengecewakan, Pernyataan Wahid Supriyadi Soal Kasus Jeddah

"Pendamping buruh migran dari Migrant Care Wahyu Susilo menyesalkan pernyataan diplomat Wahid Supriyanto yang seolah menganggap sepele meninggalnya Marwah binti Hassan, seorang WNI di Jeddah Arab Saudi dalam kasus kerusuhan pengurusan dokumen Surat Perjala"

Agus Luqman

Wahyu Susilo: Mengecewakan, Pernyataan Wahid Supriyadi Soal Kasus Jeddah
Wahyu Susilo, Migrant Care, Arab Saudi, TKI, WNI

KBR68H, Jakarta - Aktivis pendamping buruh migran, Wahyu Susilo menyesalkan pernyataan dari diplomat Indonesia yang menganggap sepele meninggalnya seorang warga Indonesia saat mengurus perpanjangan izin tinggal di Jeddah Arab Saudi.

Tudingan itu ditujukan kepada Wahid Supriyadi, bekas Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab yang kini menjabat Staf Khusus Menteri Luar Negeri.

Menurut Wahyu, diplomat itu menganggap sepele meninggalnya warga Indonesia bernama Marwah binti Hassan karena tinggal di Arab Saudi secara ilegal.

"Karena yang diurus adalah TKI overstay, yang dalam perspektif pemerintah Indonesia, mereka ini ilegal, itu ada perspektif yang kemudian menganggap mereka itu tidak bermanfaat," kata Wahyu Susilo dalam acara Sarapan Pagi KBR68H.

"Baru saja saya dengar Staf Khusus Kementerian Luar Negeri Wahid Supriyadi bilang, yang mati itu bukan TKI, tapi umroh. Biarin. Ini pejabat negara, mengabaikan warga negara Indonesia yang mati hanya karena dia umroh kaburan," kata Wahyu Susilo.

Dalam kerusuhan di depan kantor Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddah Arab Saudi, seorang warga bernama Marwah binti Hassan tewas. Penyebab tewasnya Marwah simpang siur, ada yang menyebut kelelahan dan ada juga yang menyebut terinjak-injak kerumunan orang.

Pemerintah menyebut Marwah sebagai warga Indonesia yang tinggal secara ilegal menggunakan paspor umroh sejak 2005, atau biasa disebut 'umroh kaburan'.

Kerusuhan di Jeddah terjadi karena warga Indonesia protes atas lambatnya proses pelayanan dokumen laksana paspor atau SPLP di kantor perwakilan Indonesia. Dalam kerusuhan itu sejumlah orang dikabarkan mengalami luka-luka. 


Saat ini diperkirakan ada sekitar 43 ribu warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi dalam status overstay, atau tinggal melewati izin yang diberikan.

  • Wahyu Susilo
  • Migrant Care
  • Arab Saudi
  • TKI
  • WNI

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!