NASIONAL

Pemerintah Batasi Pengunjung Candi Borobudur

" Menteri BUMN Erick Thohir beralasan, kebijakan itu sebagai upaya pemerintah untuk menjaga keseimbangan candi sebagai tempat ibadah dan destinasi wisata."

Hoirunnisa

Candi Borobudur
Peringatan Hari Pancasila di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu, (1/6/2022), (FOTO: ANTARA: Anis Efizudin).

KBR, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membatasi jumlah pengunjung di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Menteri BUMN Erick Thohir beralasan, kebijakan itu sebagai upaya pemerintah untuk menjaga keseimbangan candi sebagai tempat ibadah dan destinasi wisata.

Pembatasan itu, kata Erick, merupakan cara pemerintah dalam melestarikan warisan sejarah Indonesia. Pemerintah berkomitmen bekerja sama dengan umat Budha untuk meningkatkan nilai spiritual dan kesucian Candi Borobudur dengan prinsip saling menghormati.

Baca juga:

"Karena itu kami dari Kementerian BUMN terus berinovasi membentuk zona-zona untuk saling menghormati. Kita juga mengatur bagaimana yang ke Borobudur dengan digitalisasi agar tidak terjadi pengrusakan masif karena ini suatu yang kalau hancur tidak mungkin ada lagi," kata Menteri BUMN Erick Thohir pada konpers soal perayaan Waisak di Candi Borobudur, Kamis (25/5/2023).

    Menurutnya nantinya PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau In Journey akan membentuk satu sistem digital yang bertugas mengidentifikasi dan membatasi para pengunjung di Borobudur.

    "Jadi ada yang naik 150 orang, begitu yang 150 orang itu sudah turun, 15 menit kemudian ada yang naik lagi, tidak boleh pakai sepatu supaya sentimeternya tidak terus menurun. Kalau Candi Borobudur ini hancur, tidak tergantikan," ucap Erick.

    Baca juga:

    Erick meminta PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) menerapkan sistem zonasi untuk pemetaan kategori pengunjung sesuai tujuannya ke candi yang menjadi situs warisan dunia tersebut.

    Editor: Muthia Kusuma Wardani

    • candi
    • Candi Borobudur
    • Wisata
    • Erick Thohir
    • BUMN

    Komentar

    KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!