NASIONAL

BPS: Tiga Tahun, Neraca Perdagangan Surplus Terus

"Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2023 mencapai 86,35 miliar dolar AS atau turun 7,61 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai 81,08 milia"

Astri Septiani

Neraca Pembayaran
Petugas dibantu alat berat memindahkan peti kemas di Terminal Peti Kemas International Belawan, Kota Medan, Sumut (22/22/2021). (Foto: ANTARA/Fransisco C)

KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai ekspor Indonesia April 2023 sebesar 9,29 miliar. Angka ini, menurut Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, Imam Machdi, menurun 17,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan tahun sebelumnya yakni April 2022, nilai ekspor juga turun sebesar 29,40 persen.

"Pada April 2023 nilai ekspor Indonesia mengalami penurunan sebesar 17,62 persen secara bulanan. Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh penurunan ekspor komoditas logam mulia dan perhiasan permata dan juga bahan bakar mineral," kata dia saat konferensi pers (15/5/2023).

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2023 mencapai 86,35 miliar dolar AS atau turun 7,61 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai 81,08 miliar dolar AS atau turun 8,62 persen.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–April 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 11,45 miliar dolar AS(13,26 persen), diikuti Kalimantan Timur 10,35 miliar dolar AS (11,99 persen) dan Jawa Timur 7,76 miliar dolar AS (8,98 persen).

Neraca Perdagangan Surplus 36 Bulan

BPS juga mencatat, pada April 2023 neraca perdagangan RI, surplus sebesar 3,94 miliar dolar AS. Hal ini disebabkan nilai ekspor Indonesia yang mencapai 19,29 miliar dolar AS, lebih besar dari nilai impor yang hanya sebesar 15,35 miliar dolar AS.

Dengan begitu, Imam Machdi menyebut, neraca dagang telah mencatatkan surplus 36 bulan berturut-turut.

"Neraca perdagangan barang Indonesia menggenapkan trend surplus dalam tiga tahun atau 36 bulan secara berturut-turut. Surplus neraca perdagangan pada April 2023 senilai 3,94 miliar dolar Amerika. Surplus neraca perdagangan April 2023 ini adalah lebih besar ya apabila kita bandingkan pada bulan sebelumnya yang terjadi di tengah penurunan nilai impor yang lebih dalam dibandingkan dengan nilai ekspor," kata dia.

Baca juga:

- Jokowi: Nilai Hilirisasi Industri Capai USD545,3 Miliar

- Hilirisasi Industri Dongkrak Ekspor RI 20 Persen

Surplus bulan April ini ditopang dari surplus non migas dari komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.

Katanya lagi, BPS mencatat, ada tiga negara penyumbang surplus neraca perdagangan nonmigas terbesar pada April 2023 yaitu India, Amerika Serikat, dan Filipina.

Sementara perdagangan nonmigas defisit dan 3 negara penyumbang defisit neraca perdagangan non-migas tertinggi adalah Australia, Thailand, dan Brasil.

Editor: Fadli

  • BPS
  • Nilai Ekspor
  • Neraca Perdagangan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!