BERITA

Alasan Gubernur Anies Pertimbangkan Beri Izin Salat Id di Area Terbuka

""Jika kondisinya memungkinkan, semoga kita bisa istiqomah menjaga protokol kesehatan agar ikhtiar kita ini bisa berjalan dengan lancar," "

Wahyu Setiawan

Alasan Gubernur Anies Pertimbangkan Beri Izin Salat Id di Area Terbuka
Ilustrasi: Salat Idulfitri 2019 di kawasan Jatinegara, Jakarta. (Antara/Rivan)

KBR, Jakarta- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertimbangkan memberi izin pelaksanaan salat Idulfitri berjemaah di area terbuka, meski kasus Covid-19 belum melandai. Dinas Kesehatan Jakarta mencatat dalam dua minggu terakhir, terdapat peningkatan kasus aktif yang fluktuatif.

Anies beralasan, pelaksanaan Salat Id di area terbuka lebih mudah untuk diawasi dan diatur jaraknya.  

"Jika kondisinya memungkinkan, semoga kita bisa istiqomah menjaga protokol kesehatan agar ikhtiar kita ini bisa berjalan dengan lancar," ujar Anies melalui keterangan tertulis, Senin (4/5/2021).

Anies mengatakan, pengaturan pelaksanaan salat Id menjadi salah satu upaya Pemprov DKI untuk mencegah potensi kenaikan kasus. 

Anies juga tengah menyiapkan sejumlah regulasi lain seperti pengendalian jumlah pengunjung di berbagai pasar, mengawasi area perkantoran, hingga memastikan kegiatan peribadatan selama Ramadan sesuai protokol kesehatan.

Dia meminta warga Ibu Kota tidak lengah pada momen menjelang dan usai Lebaran nanti. Anies mengklaim telah berkoordinasi dengan daerah sekitar Jakarta untuk mengendalikan mobilitas warga pada momentum Lebaran.

"Ini semua kita lakukan agar potensi kenaikan kasus sebelum lebaran bisa diminimalisir. Namun, pascalebaran kita tidak boleh lengah, karena berkaca pada masa sebelum pandemi, banyak terjadi mobilisasi dari daerah ke Ibu Kota," kata dia.

"Di situlah momen yang sangat vital dan paling berisiko, sehingga seluruh jajaran Forkopimda di DKI, bahkan tetangga kita di daerah penyangga Ibu Kota juga diajak untuk berkolaborasi dalam mengendalikan mobilisasi warga tersebut," sambungnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jakarta, dalam dua minggu terakhir terdapat peningkatan kasus aktif yang fluktuatif. Pada  19 April terdapat 6.884 kasus aktif, lalu naik menjadi 7.020 pada 3 Mei. Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Widyastuti mengklaim, situasi masih terkendali.

Editor: Rony Sitanggang

  • lebaran
  • #pandemi covid-19
  • COVID-19
  • anies

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!