Menteri ESDM, Ignasius Jonan, baru saja melakukan pemantauan langsung pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sepanjang rute Surabaya – Semarang.
Hasilnya, stok BBM di jalur mudik lintas
Jawa dipastikan aman.
"Berdasarkan pantauan, sejauh ini sudah maksimal. Kalau tadi dari Surabaya sampai ke Ngawi sekitar 160 kilometer. Kurang lebih (setiap) 100 kilometer (ada) 1 SPBU itu cukup," jelas Menteri Jonan dalam rilisan persnya (11/5/2019).
Menteri Jonan juga menghimbau para pemudik yang membawa mobil agar mengisi BBM sebelum masuk tol. Hal ini untuk mencegah terjadinya antrean panjang di SPBU di sepanjang jalur mudik.
"Untuk masyarakat yang mudik menggunakan jalan tol, sebaiknya waktu berangkat diisi (BBM mobil). Kalau tidak mau isi penuh, minimal diisi tiga per empat. Begitu juga dengan pulangnya," jelasnya.
SPBU Tambahan dan Motor Pengantar BBM
Untuk mengantisipasi kasus kehabisan BBM di tengah jalan, pemerintah juga sudah menyiapkan sejumlah solusi.
Menurut laporan Kementerian ESDM, saat ini sudah ada 10 SPBU baru dan 16 SPBU sementara di jalur mudik lintas Jawa. Dengan begitu, totalnya ada 54 SPBU besar di sepanjang jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya.
SPBU sementara hanya akan dioperasikan saat puncak mudik dan puncak arus balik, yaitu H-15 hingga H+15 lebaran 2019.
"Kita sudah perhitungkan. Kita prediksi kenaikannya dari tahun lalu. Untuk itu kita menambah SPBU, baik yang permanen maupun yang sementara, akan lebih banyak dibanding waktu normal. Tadi Pak Menteri sudah sampaikan sekitar setiap 100 kilometer kita siapkan SPBU," jelas Nicke Widyawati, Dirut PT Pertamina (11/5/2019).
Pemerintah juga sudah menyiapkan Kiosk Pertamax (pengecer BBM dalam kemasan), serta 200 motorist (motor pengantar BBM) yang dilengkapi tempat penyimpanan BBM (mobile storage).
"Walaupun kita prediksi tidak akan terjadi kemacetan di jalan tol, kita tetap akan siapkan motorist-motorist ini seperti tahun lalu," tambah Nicke.