BERITA

Normalisasi Ciliwung Molor, Ahok Salahkan Alotnya Penggusuran

"Ahok minta pembangunan rumah susun dipercepat. "

Ria Apriyani

Normalisasi Ciliwung Molor, Ahok Salahkan Alotnya Penggusuran
Ilustrasi. Bantaran Ciliwung. Foto: Antara

KBR, Jakarta- Proyek penataan Sungai Ciliwung molor setidaknya hingga 2018. Ketika meninjau sungai dari titik TB Simatupang sampai Pintu Air Manggarai, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menuding alotnya proses pemindahan penduduk jadi penyebabnya.

Ahok minta pembangunan rumah susun dipercepat. Kata dia, pengurukkan berbahaya dilakukan selama masih ada rumah penduduk di pinggir sungai. 

"Jadi masalah kita cuma rumah susun sebenarnya. Saya sudah bilang tahun depan kita harus bangun 50 ribu. Tahun ini 20 ribu. Nanti tiap tahunnya kita bangun 50 ribu. Bahkan TNI, Polri ada tanah dimana kita bangun itu untuk apartemen,"ujar dia di pintu air Manggarai, Rabu(18/5/2016).

Semula, proyek normalisasi sungai Ciliwung ditargetkan selesai tahun ini. Namun hingga kini menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, T.Iskandar, proyek baru selesai 47 persen. Angka ini mangkrak sejak akhir 2015.

Dari 19 km panjang sungai yang dinormalisasi, baru 9 km yang selesai. Berdasarkan pantauan KBR, dari titik TB Simatupang hingga Kalibata belum terpegang. Bahan-bahan untuk membangun tanggul teronggok di pinggir sungai. Tumpukan sampah juga masih menggenang.

Masalah lain yang harus diperhatikan, kata Ahok, adalah kebiasaan industri rumah tangga membuang limbahnya ke sungai.

Dia menginstruksikan kepada wali kota untuk menindaktegas industri rumah tangga yang punya kebiasaan itu.

"Kebiasaan mereka, mereka tunggu hujan. Kalau hujan nanti ada air kiriman, baru dia buang itu." 


Editor: Malika

  • normalisasi ciliwung
  • normalisasi sungai
  • Ahok
  • gubernur Ahok

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!