BERITA

Mensos Pastikan Keluarga Balita LN Dapatkan Trauma Healing

"Ibu dan nenek korban mengalami trauma yang cukup berat."

Rafik Maeilana

Mensos Pastikan Keluarga Balita LN Dapatkan Trauma Healing
Mensos Khofifah saat mengunjungi Makan LN di Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Foto: KBR/Rafik

KBR, Bogor - Kementerian Sosial (Kemensos) akan melakukan trauma healing, kepada keluarga LN (2,2) balita korban kekerasan seksual di Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hal ini dikatakan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, saat mengunjungi pihak keluarga korban.

Kata dia, berdasarkan hasil dialog dengan perwakilan keluarga, Ibu dan nenek korban mengalami trauma yang cukup berat.

"Ibu dan neneknya mengalami trauma, maka tim reaksi cepat juga sekarang sudah hadir. Mereka akan lakukan quick assessment, supaya pola trauma healing dan trauma konselingnya bisa segera dilakukan," katanya saat mendatangi keluarga korban, Kamis (12/05)

"Kita perlu bergandeng tangan menghentikan kekerasan dalam bentuk apapun, terhadap anak maupun perempuan," imbuhnya.

Terkait hukuman, dirinya sendiri sangat menyetujui jika pelaku kekerasan seksual terutama terhadap anak, diberikan hukuman yang berat, termasuk dikebiri.

"Dalam rapat terbatas kemarin juga sudah dibahas bersama presiden dan menteri yang lain. Tahun ini Perpu kekerasan seksual sudah masuk prolegnas," jelasnya.

Kasus kekerasan seksual terhadap anak, menjadi perhatian nasional beberapa hari ini. Setelah kasus di Riau, Lampung dan Gorontalo. Kasus serupa juga terjadi di Bogor. Korbannya, LN (2,2) balita asal Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. LN tewas setelah diperkosa Budiansyah (26) yang tak lain tetangganya sendiri. Selain memperkosa, pelaku juga melakukan kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa balita itu. Hingga kini, kasusnya masih ditangani Unit PPA Polres Bogor.

Editor: Malika 

  • Trauma Healing
  • Kekerasan Seksual
  • balita korban kekerasan seksual

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!