BERITA

Mayoritas Indeks Integritas UN Buruk, Ini Cara Mendikbud Mengujinya

"Dalam UN 2015 ini mayoritas SMA/SMK mendapat nilai indeks integritas yang buruk. Kata Anies ini mengindikasikan ada usaha kecurangan yang sistemik. "

Aisyah Khairunnisa

Mayoritas Indeks Integritas UN Buruk, Ini Cara Mendikbud Mengujinya
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait indeks integritas ujian nasional di Jakarta, Senin (18/5). ANTARA FOTO

KBR, Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) membeberkan cara menghitung indeks integritas kecurangan dalam UN SMASMK 2015. Menteri Pendidikan, Anies Baswedan mengatakan, ini lantaran soal UN berbentuk pilihan ganda.

“Lalu pertanyaan mendasarnya kok bisa mengukur integritas? Karena sekarang jawabannya multiple choices. Kalo multiple itu satu ruangan jawabannya sama, salahnya sama, benarnya sama, duduknya jejer, langsung ketahuan. Dan nomornya kan kita tahu siapa duduk di samping siapa. Satu kelas nomornya berapa," kata Anies di rumah B.J Habibie, Minggu (24/5/2015).


Sehingga kata dia, kemiripan salah dan benar antarsiswa dalam satu sekolah bisa menjadi ukuran apakah siswa-siswa tersebut mensontek atau tidak.


“Jadi kita itu punya ukuran dalam satu sekolah berapa persen anak yang punya jawaban sama, salahnya sama, benarnya sama, di nomor yang sama,” tambahnya.


Anies menambahkan, dalam UN 2015 ini mayoritas SMA/SMK mendapat nilai indeks integritas yang buruk. Kata Anies ini mengindikasikan ada usaha kecurangan yang sistemik. Padahal jika para siswa bisa menjawab soal dengan jujur, hasil ujiannya bisa memberi gambaran terhadap peta mutu pendidikan di sekolah tersebut.


Misalnya nilai sekolah A buruk di IPA karena tidak memiliki laboratorium yang baik. Sebelumnya Kemdikbud merilis ada tujuh daerah yang memiliki indeks integritas UN 2015 terbaik. Ketujuh daerah itu adalah Yogyakarta, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Bengkulu, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur.




Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • Ujian nasional
  • Indeks Integritas Kecurangan
  • Anies Baswedan
  • KBR

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!