BERITA

Filep Karma Ditawari Jadi Staf Presiden Asal Minta Grasi

""Kalau Filep sudah ambil keputusan, itu sudah. Dia sudah jalani 11 tahun penjara. Jadi jangan ganggu dia lagi.""

Quinawati Pasaribu

Filep Karma Ditawari Jadi Staf Presiden Asal Minta Grasi
Aktivis Kemerdekaan Papua, Filep Karma. ANTARA FOTO

KBR, Jakarta - Tahanan politik Filep Karma ditawari menjadi staf khusus presiden jika meminta grasi kepada Presiden Jokowi. Tokoh Papua, Benny Giay mengatakan, tawaran itu disampaikan langsung Judith Dipodiputro, Ketua Pokja Papua Jokowi ketika mengunjungi Filep di Lapas Abepura.

"Kalau Filep sudah ambil keputusan, itu sudah. Dia sudah jalani 11 tahun penjara. Jadi jangan ganggu dia lagi," kata Benny Giay kepada KBR, Kamis (21/5/2015).


Kata dia, Filep Karma berpesan, jika negara menghargai apa yang dia lakukan, mestinya sebelas tahun lalu dia dibebaskan. Filep juga mengatakan, jika negara membebaskan para tapol, maka negara juga harus memperbaiki kondisi di Papua.


"Memperbaiki dan membebaskan para tapol itu satu paket. Jadi ibaratnya, kalau keluar penjara kecil, keluar penjara besar," tambahnya.


Benny menegaskan, sejak awal Filep menolak pemberian grasi oleh Presiden Jokowi. Sebab, ia merasa dirinya tidak berasalah atas tindakannya 11 tahun lalu itu.


Sebelumnya, pada 8 Mei lalu, Presiden Jokowi memberikan grasi kepada lima tahanan politik Papua. Kelima tapol itu adalah Apotnalogolik Lokobal yang dihukum 20 tahun penjara, Numbungga Telenggen dihukum penjara seumur hidup, Kimanus Wenda mendapat hukuman 20 tahun penjara, Linus Hiluka yang dihukum 20 tahun penjara dan Jefrai Murib dihukum seumur hidup.




Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • Filep Karma
  • Papua
  • Tokoh Papua
  • Benny Giay
  • grasi
  • KBR

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!