KBR68H, Jakarta - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mendesak Pemerintah DKI Jakarta mempercepat pembentukan tim verifikasi situs tragedi Mei 1998. Ketua Sub Komisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan Andy Yentriyani menilai, desakan lembaganya tersebut merupakan hal yang wajar, karena Pemprov Jakarta sebelumnya telah menjanjikan pembentukan tim tersebut. Dia mengaku tidak peduli dengan adanya isu politisasi terkait rencana pembangunan situs tersebut. Kata dia, Komnas Perempuan tidak akan turut campur dalam politik dan fokus untuk memperjuangkan suara korban.
"Kalau bolak balik ditanya, bagaimana dengan situasi politik, kita akan bilang, sepanjang-panjangnya dia akan selalu seperti ini. Dia seolah-olah disandera karena siapapun yang berkeinginan untuk melakukan yang baik selalu dianggap punya kepentingan politik, yang sebetulnya tidak benar. Ibu, anak-anak yang meninggal di Klender, keinginan mereka sederhana, anaknya tidak dibilang sebagai penjarah, mereka juga tidak minta anaknya dibilang pahlawan reformasi. Mereka cuma minta peristiwa yang sama tidak berulang pada anak-anak lain di daerah lain," kata Andy Yentriyani kepada KBR68H (27/4).
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Jakarta Arie Budhiman mengkhawatirkan usulan pembangunan situs tragedi Mei 1998 akan memunculkan perdebatan politis. Karenanya, Arie meminta Komnas Perempuan menggalang kesepakatan dengan berbagai lembaga masyarakat terkait rencana pembangunan tersebut.
Tahun lalu Komisi Nasional Perempuan mengajukan permohonan agar pemda DKI membangun peta situs peringatan Tragedi Mei 1998. Sejumlah lokasi yang dipilih antara lain, Gedung Komas Perempuan di Menteng, Monumen Jarum Mei di Klender, dan Pemakaman Pondok Rangon di Jakarta Timur. Selain itu, Komnas juga meminta Tragedi Mei 1998 dimasukkan dalam kurikulum sejarah Indonesia. (Ini Tanggapan DKI Soal Usul Pembangunan Situs Tragedi Mei 1998)
Editor: Rumondang Nainggolan
Komnas Perempuan Tagih Pembentukan Tim Verifikasi Situs Tragedi Mei 98
KBR68H, Jakarta - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mendesak Pemerintah DKI Jakarta mempercepat pembentukan tim verifikasi situs tragedi Mei 1998.

Jumat, 02 Mei 2014 14:05 WIB


Komnas Perempuan, Situs, Tragedi Mei 1998
Kirim pesan ke kami
WhatsappBERITA LAINNYA - NASIONAL
Presiden Jokowi: Mau Pilih Prabowo, Anies, Ganjar, Silakan
"Mau milih Pak Prabowo silakan, mau milih Pak Anies silakan, mau milih Pak Ganjar silakan. Perbedaan pilihan itu wajar enggak perlu diributkan."
Melani Budianta, Menikmati Sastra Lintas Zaman
Buku-buku favorit Melani Budianta
Pro dan Kontra Larangan Social Commerce
Pelarangan itu kurang tepat.
Lama Menggantung, MenPAN-RB Desak Pengesahan RUU ASN
Kehadiran Undang-Undang Aparatur Sipil Negara nantinya juga akan mengatur penguatan budaya kerja, citra institusi, dan penataan tenaga non-ASN atau honorer.
Siswa di Rempang Trauma, Mendikbud Diminta Segera Kirim Tim
"Jika ada petugas lewat ataupun berdiri di luar sana, mereka bersembunyi di bawah meja belajarnya. Luar biasa ketakutan mereka, ini tidak boleh kita biarkan."
Bursa Karbon, OJK: Lebih Cepat Dibanding Negara Lain
"Kalau di bursa karbon negara jiran kita memerlukan waktu tiga sampai empat bulan,"
Buka Pasar Karbon RI, Jokowi Ungkap Potensi 3 Kuadriliun
"Catatan saya kurang lebih ada satu Gigaton CO2 potensi karbon yang bisa ditangkap"
Konflik Rempang Eco, Bahlil: 300 KK Sukarela Pindah
"Sekarang sudah hampir 300 KK dari sekitar 900 itu melakukan sukarela sendiri untuk melakukan pergeseran."
Konflik Rempang Eco, Bahlil: Tidak Direlokasi, Hanya Digeser
"Relokasi ke Galang kita tiadakan, artinya kita menyetujui aspirasi dari masyarakat."
Dua Hari Gabung ke PSI, Kaesang Jadi Ketua Umum
"Politik bila dilakukan secara benar oleh orang yang tepat, maka politik akan menjadi sumber kebaikan dan kesejahteraan,"
Jokowi Perintahkan Penyelesaian Masalah Lahan di Rempang Mengedepankan Hak Masyarakat
Bahlil mengeklaim, pertemuan itu telah menghasilkan solusi dengan menggeser rumah warga ke area yang masih berada di Pulau Rempang, bukan relokasi atau penggusuran.
Jokowi Minta Media Buat Berita Berkualitas dan Berimbang
Menurut Jokowi berita yang benar bukanlah pemberitaan yang mengedepankan sensasi.
PDIP: Megawati dan Jokowi Satu Suara Dukung Ganjar
Hanya sosok Ganjar Pranowo yang disiapkan sebagai Bacapres oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jokowi guna melanjutkan kepemimpinan Indonesia,
Apsyfi: Kelesuan Industri Tekstil Melebihi Saat Pandemi Covid-19
Pasar tekstil lokal kini dibanjiri produk tekstil impor yang harganya lebih murah ketimbang harga produk dalam negeri, terlebih lagi mereka menjual dengan cara online.
Belum Sanggup Turunkan Harga Beras, Mendagri Evaluasi Upaya Intervensi
Meski berbagai intervensi sudah dilakukan tapi hingga kini belum ada tanda-tanda penurunan harga beras.
Pernah Sunat Vonis Koruptor, DPR Cecar Calon Hakim MK
“Tercatat di kami, ada 11 kasus yang mendapat keringanan, kasus-kasus korupsi tentunya."
Hari Tani, SPI Desak Presiden Tuntaskan Redistribusi Lahan Untuk Petani
"Kita terus mendesak ya di masa pemerintahan Jokowi yang masih tersisa satu tahun ini ya supaya reforma agraria itu dituntaskan"
Mental Hack untuk Kontrol Revenge Spending
Latih mental tangkal revenge spending
Sidang PBB, Indonesia Ajak Dunia Tingkatkan Solidaritas Global
"Kita lihat sekarang ini dunia juga sedang di persimpangan jalan."
Ini Alasan Kraton Yogya Gelar Sekaten Tanpa Pasar Malam
"Kraton sedang berusaha untuk mengembalikan rohnya Sekaten."
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Bebas Visa, Turis Tiongkok Disambut di Thailand
Ratusan Hektare Lahan Jagung Gagal Panen
Kabar Baru Jam 8
Derita dan Luka Korban Kawin Tangkap (Bag.2)
Most Popular / Trending