BERITA

Pasca Pembubaran Lady Fast, Survive Garage Ditutup

"Survive Garage bukanlah tempat maksiat"

Febriana Shinta Sari

Pasca Pembubaran Lady Fast, Survive Garage Ditutup
Survive! Garage. Koleksi foto: Kolektif Betina

KBR, Yogyakarta- Tempat diselenggarakannya Lady Fast, yaitu komunitas Seni Survive Garage, ditutup. Anggota Komunitas Seni Survive Garage, Fitri D.K mengatakan saat ini aktivitas seni komunitas di Survive Garage dihentikan sementara.

"Kunci dipegang oleh Pak RT, sambil menunggu reaksi dari warga. Untuk itu besok, Selasa (5/4) kami akan mencoba menjelaskan kepada warga sekitar. Survive Garage tentang acara yang dibubarkan kemarin," ujar Fitri kepada KBR, Senin (4/4/2016).

Sementara itu, pendiri Survive Garage Bayu Widodo menegaskan, komunitas seni tersebut bukanlah tempat maksiat seperti yang dituduhkan ormas saat pembubaran paksa acara Lady Fast, Sabtu (2/4).


Bayu menjelaskan Survive Garage yang didirikan sejak tahun 2009 tersebut, menjadi tempat pameran lukis, diskusi, dan pemutaran film. " Tempat kami selama ini untuk aktivitas positif, tidak seperti yang mereka tuduhkan."

Setelah terjadinya pembubaran paksa tersebut, beberapa barang koleksi Survive juga sempat diamankan oleh Polisi antara lain kaos, buku dan benda seni lainnya.

" Engkel pintu masuk rumah rusak, kemudian barang - barang kami juga sempat disita oleh Polisi,"pungkasnya.

Dari laman SURVIVE!Garage diketahui ruang komunitas yang terletak di Bugisan Selatan, Bantul, Yogyakarta ini didirikan untuk memberi alternatif komunitas sekaligus bengkel seni. Mereka mendukung para seniman muda dengan menyediakan tempat untuk pameran, pertunjukan, pemutaran film, diskusi dan workshop serta menjadi wadah bagi para seniman untuk bisa saling terhubung.

Editor: Malika 

  • Survive garage
  • Lady fast
  • pembubaran lady fast

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!