BERITA

Muhammadiyah: Keluarga Siyono Wajib Dilindungi

"Siyono tewas ditangan Densus 88"

Ninik Yuniati

Muhammadiyah: Keluarga Siyono Wajib Dilindungi
Proses pemakaman Siyono, terduga teroris di Klaten (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Ormas Islam Muhammadiyah menyatakan advokasi terhadap keluarga Siyono merupakan bentuk komitmen moral atas nilai-nilai kemanusiaan. Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan, pihaknya memandang almarhum Siyono dan keluarganya harus dilindungi haknya sebagai warga negara. Namun, kata dia, Muhammadiyah tidak mengurusi aspek hukum, misalnya terkait dugaan keterlibatan Siyono dengan terorisme.

"Tentu saja hal-hal yang menyangkut fungsi Kepolisian, Komnas HAM, masing-masing punya perannya sendiri dan itu bukan wilayah kami. Muhammadiyah mengambil peran advokasi itu sebagai bagian dari komitmen moral agar nilai-nilai kemanusiaan, siapapun dia warga negara itu harus tetap terlindungi," kata Haedar Nasir di kantor Presiden, (1/4).

Haedar tidak menampik adanya bantuan hukum dari Muhammadiyah, tetapi dilakukan melalui lembaga-lembaga yang berafiliasi erat. "Bantuan itu tidak dilakukan secara langsung oleh PP Muhammadiyah, tetapi oleh lembaga hukum UMY, UU, dah akan melibatkan lembaga lain," ujar dia. 

Haedar menyebut Muhammadiyah siap mengutus dokter untuk membantu proses otopsi. Namun, menurutnya, Muhammdiyah tidak membentuk tim dokter khusus untuk menangani kasus ini.

"Wajar kalau dokter-dokter Muhammadiyah yang ahli diminta ambil bagian dalam tim itu. Tapi Muhammadiyah tidak membentuk tim autopsi karena itu wewenang Komnas HAM dan tentu di pihak kepolisian," ungkap Haedar.

Haedar meminta proses hukum kasus Siyono dilakukan dengan hati-hati dan bisa dipertanggungjawabkan. "Kami berharap prosesnya dilakukan dengan seksama, dalam akuntabilitas hukum yang bisa dipertanggungjawabkan," tutur dia. 

Siyono merupakan terduga teroris yang tewas saat diinterogerasi Densus 88. Istri Siyono kemudian melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan tim Densus ke Muhammadiyah. Untuk membuktikan adanya penganiayaan itu, keluarga berencana melakukan otopsi. Namun hal itu mendapat tentangan dari sejumlah warga dusun Brengkuan, desa Pogung, kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah, tempat keluarga Siyono tinggal.

Editor: Dimas Rizky 

  • siyono
  • Terduga Teroris
  • densus 88

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!