NASIONAL

Negosiasi Belum Dilakukan, Pemerintah Lambat Selamatkan Satinah

Luviana

Negosiasi Belum Dilakukan, Pemerintah Lambat Selamatkan Satinah
satinah, migran, arab

“Kami menyesalkan tim pemerintah yang baru berangkat hari ini ke Arab Saudi. Padahal hari ini adalah hari terakhir batas waktu pembayaran uang diyat bagi Satinah. “


KBR68H, Jakarta - Direktur Migrant Care, Anis Hidayah tampak kecewa ketika mengucapkannya. Pemerintah seharusnya datang jauh-jauh hari menemui keluarga majikan Satinah jika ingin melakukan negosiasi. Tetapi pemerintah baru berangkat ke Arab Saudi Kamis (3/4) hari ini dan baru akan bertemu keluarga majikan Satinah Kamis (3/4) malam ini. 


Untuk sebuah negosiasi yang menyangkut nyawa seorang manusia, hal ini sangat lambat untuk dilakukan.


Sementara Kamis (3/4) hari ini Migrant Care menerima dukungan dari Amnesty Internasional dan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB akan mengirimkan surat kepada Pemerintah Arab Saudi untuk melihat kembali apakah pengadilan yang dilakukan atas kasus Satinah telah melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia.


“Karena selama pengadilan Satinah tidak pernah didampingi pengacara dan tidak ada penterjemah bagi Satinah. Jadi Satinah dibiarkan sendiri berjuang di pengadilan. Indikasi-indikasi ini yang mau dilihat kembali oleh PBB” Ujar Anis Hidayah.


Dalam masa terakhir penantiannya, Anis Hidayah bersama Melanie Subono, artis yang menggagas pengumpulan dana untuk Satinah berkunjung ke rumah keluarga Satinah di Dusun Mrunten Wetan, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Kamis (3/4) hari ini.


Rumah Satinah kedatangan banyak tamu. Keluarga Satinah tampak cemas dengan simpang-siurnya informasi soal Satinah. 


“Kami datang ingin memberikan kepastian kepada keluarga bahwa belum ada pemberitahuan resmi dari pihak pemerintah Indonesia tentang status Satinah. Negosiasi baru akan dilakukan  Jadi belum ada keputusan apapun untuk kasus ini” tambah Anis Hidayah.


Mereka juga bertemu anak Satinah, Nur Apriana yang mencemaskan nasib ibunya. Kesimpangsiuran ini juga membuat bingung keluarga Satinah yang lain.


Melanie Subono berhasil mengumpulkan dana Rp. 2,8 Milyar bersama Koalisi Save Satinah, kumpulan organisasi yang melakukan advokasi terhadap Satinah. Keluarga merasa senang ada banyak pihak yang akan membantu pembebasan Satinah walaupun dana ini jumlahnya masih jauh dari tuntutan uang yang harus diberikan kepada keluarga majikan Satinah yaitu Rp. 21 Milyar.


Satinah adalah TKW yang divonis hukuman pancung karena dituduh membunuh majikannya. Batas waktu pembayaran uang diyat Satinah paling lambat dibayarkan Kamis (3/4) hari ini. 

  • satinah
  • migran
  • arab

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!