NASIONAL

Maret 2023, Peserta JKN-KIS Capai 252 Juta Orang

"Hingga kini ada 22 provinsi dan 334 kabupaten-kota, yang sudah mewujudkan capaian perlindungan kesehatan masyarakatnya hingga lebih dari 95 persen dari total penduduk."

Hoirunnisa

JKN-KIS
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti pada Selasa (14/3/2023). (Foto: Youtube BPJS Kesehatan)

KBR, Jakarta - Jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat atau JKN-KIS per Maret 2023 ini mencapai 252,17 juta orang.

Jumlah ini, menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, sama dengan 90,79 persen dari total penduduk Indonesia.

Tingginya angka capaian kepesertaan ini, menjadikan JKN-KIS sebagai program kesehatan terbesar di dunia dengan skema tunggal terintegrasi.

"Eropa dan Amerika dalam mencapai UHC itu berjarak mulai dari 20 sampai 127 tahun. Maka Indonesia menjadi negara capaian cakupan peserta tercepat, dimana kurang lebih 10 tahun kepesertaan telah mencakup lebih dari 250 juta orang," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti pada Penyerahan penghargaan UHC (Universal Health Coverage) di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Ali Ghufron menambahkan, hingga kini ada 22 provinsi dan 334 kabupaten-kota, yang sudah mewujudkan capaian perlindungan kesehatan masyarakatnya atau Universal Health Coverage (UHC) hingga lebih dari 95 persen dari total penduduk.

"Dan pemerintah daerah telah mendaftarkan penduduknya pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Pemda," ujar Ali Ghufron.

Baca juga:

- Heboh Menyoal BPJS Orang Kaya hingga Tuai Polemik

- BPJS Kesehatan Uji Coba Kelas Rawat Inap Standar

Hari ini (14/3/2023) di Jakarta, pemerintah menyerahkan penghargaan Universal Health Coverage atau UHC kepada Pemerintah Daerah.

Layanan program UHC adalah sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan bermutu dengan biaya terjangkau.

Editor: Fadli

  • BPJS Kesehatan
  • Ali Ghufron Mukti
  • UHC

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!