NASIONAL

Reisa: Indonesia Kian Mendekat ke Fase Endemi Covid-19

""Tampaknya kita sudah siap masuk fase deselerasi, yakni fase sebelum endemi, tapi satu tahap setelah pandemi.""

Astri Yuanasari

Kian Mendekat ke Fase Endemi Covid-19
Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro. (Foto: Instagram @reisabrotoasmoro)

KBR, Jakarta - Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro menyebut, saat ini kondisi di Indonesia sudah mendekat pada fase menuju endemi. Hal itu ditandai dengan berbagai kebijakan pelonggaran yang dilakukan pemerintah, seiring kondisi Covid-19 di Indonesia yang sudah mengalami perbaikan. Begitu juga dengan tren kasus Covid-19 yang semakin membaik.

"Alhamdulillah dengan adanya tren penurunan seperti ini, tampaknya kita sudah siap masuk fase deselerasi, yakni fase sebelum endemi, tapi satu tahap setelah pandemi. Jadi makanya kenapa mulai ada nih beberapa pelonggaran mobilitas masyarakat yang sudah diberlakukan karena memang trennya semakin membaik penanganan kasusnya juga," kata Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat RRI, Senin (14/3/2022).

Reisa menjelaskan, dalam satu pandemi penyakit menular, ada lima fase yang harus dilalui, yakni pandemi, deselerasi, endemi, eliminasi dan eradikasi. ia mengatakan fase yang telah dilewati oleh Indonesia yaitu pandemi. Fase ini menggambarkan terjadinya peningkatan jumlah kasus secara tak terduga, di mana virus menular ke berbagai daerah bahkan sampai global.

Lalu setelah pandemi ada fase deselarisasi, yang menggambarkan penurunan jumlah kasus baru secara global serta adanya varian baru dan terbentuknya imunitas.

Setelah itu baru akan terbentuk fase endemi, yakni situasi penyebaran virus terjadi secara konsisten, ada tapi terbatas di wilayah tertentu saja. Tidak berada di level yang tidak mendisrupsi kehidupan publik serta dapat diprediksi dan stabil.

Empunya nama lengkap Raden Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Reisa Kartikasari Broto Asmoro ini menyebut, dalam fase endemi, masyarakat sudah bisa hidup berdampingan dengan virus yang terkendali, harus tahu cara mengatasi dan mengobati, sehingga tidak membebankan faskes atau pelayanan kesehatan.

Selanjutnya adalah fase eliminasi, yang menggambarkan adanya penurunan hingga nol kasus di sebuah wilayah. Di fase banyak intervensi atau tekanan agar dapat mengontrol dan mempertahankan kondisi capaian nol kasus.

Dan yang terakhir adalah fase eradikasi, di mana kondisi kasus tidak ditemukan lagi secara permanen di seluruh dunia. Sehingga tidak diperlukan lagi intervensi apa pun.

Baca juga:

- Pelonggaran Pandemi Ancam Kelompok Rentan

- Pemerintah Akan Uji Coba Kenormalan Baru di Blitar

Duta Gerakan Perubahan Perilaku di Masa Pandemi Covid-19 ini juga mengingatkan, agar bisa menuju fase-fase yang lebih rendah, seluruh komponen masyarakat harus bisa bekerja sama agar tetap menjaga protokol kesehatan di tengah pelonggaran-pelonggaran yang dilakukan pemerintah.

"Tapi tentunya supaya kita bisa masuk ke fase fase yang lebih rendah dari tadi ini ya, tentunya kita harus yakin dan harus tetap terus kerjasama bahwa kita bisa nih mengupayakan sampai benar-benar kasusnya bisa terkendali," tutur perempuan kelahiran Malang, 25 Desember 1985 ini.

Editor: Fadli Gaper

  • Endemi
  • Reisa Broto Asmoro
  • pandemi covid-19

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!