Article Image

NASIONAL

Kepoin Kerjaan MC Profesional

KBR, Jakarta - Profesi master of ceremony (MC) sering dianggap kerjaan enteng, tapi cuannya lumayan. Padahal di balik 'cuma cuap-cuap' itu, ada banyak effort yang dicurahkan untuk sampai ke tahap profesional. 

MC Profesional seperti Sasti Hapsari merasakan betul jatuh bangunnya membangun karier dari nol. 

“Di kuliah dulu aku actively ngobrol sama senior-senior, ‘kalau ada acara-acara kampus boleh dong aku jadi MC’, terus awalnya juga cuma dibayar mie ayam semangkok,” kenangnya. 

Karier Sasti semakin moncer usai meraih gelar None Jakarta Selatan 2015. Selanjutnya, ia mendapat kesempatan menimba pengalaman di level internasional saat menjadi MC di Asian Universities Alliance (AUA) di Bali.

“Di sana ga cuma nge-MC tapi networking skill sangat diasah, karena ga cuma ketemu orang Indonesia, tapi ketemu orang dari berbagai negara,” tutur Sasti.

Baca juga: Serok Fulus Youtuber, Emang Gampang?

Sasti Hapsari menyebut kemampuan berjejaring salah satu yang dibutuhkan untuk jadi MC Profesional. (Dok: Pribadi)

Tak mau hanya mengandalkan talenta, alumni Universitas Indonesia ini terus belajar dan meluaskan jejaring. 

“Aku selalu berusaha engage with my clients, client yang udah lama, aku telepon. Kalau ada portofolio baru, selalu aku kirim email ke mereka. Aku juga actively updating my experience to them,” kata Sasti.

Tidak ada kata “gengsi” dalam kamus Sasti. Ia aktif menawarkan kerja sama ke perusahaan maupun penyelenggara acara (event organizer).

“Teleponin semua contact person event dan kasih portofolio kita. Itu cara kita untuk offer service as a MC. Coba cara itu karena kita ga bisa nunggu doang,” ujar perempuan 26 tahun ini.

Dengarkan obrolan lengkap bersama Professional MC dan Public Speaking Coach Sasti Hapsari di Uang Bicara episode Kepoin Kerjaan MC Profesional di KBR Prime, spotify, google podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.