Haris Azhar dan Fatia akan Serahkan Bukti Dugaan Keterlibatan Menko Luhut

"Ia meminta kepolisian mengusut riset yang dikaji KontraS, YLBHI, Jatam, hingga Walhi Eksekutif Nasional."

KBR, Jakarta- Pegiat HAM Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti akan meminta Polda Metro Jaya memeriksa saksi-saksi yang menguatkan dugaan keterlibatan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dengan bisnis tambang emas di Intan Jaya, Papua saat operasi militer menumpas kelompok bersenjata.

Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar mengatakan saksi yang dimaksud adalah aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/NGO) yang meriset dugaan tindakan pidana atau kejahatan ekonomi di Papua.

Ia meminta kepolisian mengusut riset yang dikaji KontraS, YLBHI, Jatam, hingga Walhi Eksekutif Nasional.

"Kita hari Rabu pagi akan serahkan sejumlah bukti dan nama-nama saksi, untuk kita minta diperiksa dalam proses penyelidikan ini. Supaya lebih fair, tujuannya supaya lebih terang-benderang dalam penanganan kasus ini," ucap Haris usai diperiksa sebagai tersangka di Polda Metro Jaya, Senin, (21/3/2022).

Baca juga:

• Tak Mau Buka Big Data soal Pemilu, Luhut: Buat Apa?

Pegiat HAM, Haris Azhar menambahkan, pemaparan bukti dan pengajuan saksi-saksi itu diharapkan dapat memberikan informasi kepada penyidik Polda Metro Jaya untuk mengetahui kasus dirinya dan Fatia secara komprehensif.

Ia menyebut selama pemeriksaan perdana dengan status tersangkanya itu, tak ada pertanyaan spesifik mengarah pada pengungkapan hasil riset tersebut. Namun Haris memastikan keterangan itu dimuat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Sebelumnya, pegiat HAM Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran baik dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sejak Jumat, (17 Maret 2022).

Mereka dilaporkan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait tayangan video yang bertajuk "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-OPS Militer di Intan jaya."

Dalam tayangan Youtube Haris Azhar, Fatia mengungkap temuan koalisi masyarakat sipil perihal indikasi kepentingan ekonomi dalam serangkaian operasi militer ilegal di Intan Jaya, Papua.

Editor: Sindu

• Luhut Binsar Pandjaitan
• Haris Azhar
• Fatia Maulidiyanti
• Polda Metro Jaya
• Tambang Emas Intan Jaya
• UU ITE
• KontraS
• Lokataru