NASIONAL

Pandemi, Epidemiolog: Konser Musik hingga Pekan Olahraga Belum Aman Digelar

""Saya kira ya masih belum waktunya ya. Jadi ya 5 ribu ini juga bukan angka yang kecil. Jadi kita berharap bahwa 5 ribu ini kan bisa ditekan terus sampai mendekati seribu." "

Wahyu Setiawan

Pandemi, Epidemiolog: Konser Musik hingga Pekan Olahraga Belum Aman Digelar
Ilustrasi: Pengunjung mengamati pameran foto

KBR, Jakarta-        Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Laura Navila Yamani menilai, kegiatan seperti konser musik hingga pekan olahraga, belum aman digelar di masa pandemi Covid-19. Alasannya, kasus harian Covid-19 di Indonesia masih menunjukkan angka yang tinggi. Sehingga jika dipaksakan, dikhawatirkan akan memicu penyebaran virus.

"Jadi kalau dikatakan ya Indonesia ini aman atau tidak dengan penyebaran Covid-19, ini kita bisa melihat kasus harian ya. Jadi tabel di angka 5 ribu kasus untuk per harinya. Apakah ini kemudian aman untuk bisa melakukan kegiatan yang kemudian mengundang ya kerumunan, bisa dikatakan seperti itu. Nah ini saya kira ya masih belum waktunya ya. Jadi ya 5 ribu ini juga bukan angka yang kecil. Jadi kita berharap bahwa 5 ribu ini kan bisa ditekan terus sampai mendekati seribu. Artinya upaya-upaya yang sudah dilakukan saat ini, ya harusnya terus dilakukan ya," ujar Laura kepada KBR, Jumat (12/03).

Menurut Laura, kegiatan seni dan olahraga bisa kembali dibuka jika kasus harian sudah berada di bawah seribu. Atau, kegiatan itu bisa saja digelar asalkan tidak menimbulkan kerumunan. Meski begitu, upaya tes, pelacakan, dan isolasi juga harus ditingkatkan jika kegiatan semacam itu akan dibuka.

"Kalaupun nanti dibuka kegiatan-kegiatan atau event-event besar seperti konser musik dan sebagainya, jangan sampai angka kasus harian (naik), yang kita juga nggak tahu angka kasus harian ini apakah betul kasus riil. Karena beberapa data menyampaikan bahwa ini ada penurunan pemeriksaan yang dilakukan. Jadi ini kan sebetulnya dilema, kasus yang muncul sekarang ini belum bisa dipastikan riil atau tidak, sesuai dengan kasus yang menyebar di masyarakat kita. Apalagi ini ada wacana kemungkinan event-event besar atau konser musik ini dilakukan. Yang dikhawatirkan, ini kan kita mesti membenahi merapikan data, kemudian melaksanakan vaksinasi. Ya kita mendukung lah proses pengendalian penanganan Covid-19 yang sekarang. Jadi kalau bisa ditahan ya, artinya gini, ditahan ini ya kan konser musik ini bisa dilakukan secara online," lanjut dia.


Kata dia, jika kegiatan dilakukan dengan daring dan luring, mesti didukung protokol kesehatan. Tujuannya, meminimalisir adanya kerumunan yang mungkin terjadi ketika kegiatan diadakan.

"Jadi bisa dikatakan hybrid tadi. Tapi kan walaupun mungkin ruangannya besar ya, areanya luas, tapi kan ya tetap harus ada pembatasan, harus ada prokes. Jadi nggak bisa serta merta mendatangkan banyak orang di situ. Nah mendatangkan banyak orang pun apakah dijamin ya protokol kesehatan itu betul-betul dijalankan?" Pungkas dia.

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak para pelaku usaha bidang pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran atau MICE dan event di Indonesia bersiap   menggelar kembali event yang sempat tertunda.  Sandi menegaskan, event-event tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan standar protokol kesehatan berbasis kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan atau CHSE.

"Mari kita mulai kebangkitan parekraf, saya dan mbak wamen ini didatangi trus oleh para asosiasi maupun masyarakat secara luas, kapan kita bisa kick off. Dan kami sendiri akan kick off, calendar of event kami bulan April, berarti sebelum ini kita ingin matur dulu ke pak Kapolri, agar juga memberikan sambutan dan arahan kepada kami, bagaimana mudah-mudahan langkah kita tentunya dengan menerapkan aspek kesehatan dan keselamatan, panduan prokes yang ketat dan disiplin, yang akan menjadi syarat atau poin yang akan dinilai oleh kami di sini Kemenparekraf tentunya dan dipandu juga oleh bapak Kapolri dan jajarannya," kata Sandi pada acara Kemenparekraf, Senin (8/3/2021).

Sandiaga menyebut bahwa para penyelenggara event tetap harus memperhatikan status lokasi kegiatan berdasarkan penyebaran kasus Covid-19 di wilayah-wilayah tersebut. Pada wilayah zona hijau, event bisa dilaksanakan terbuka dengan protokol kesehatan yang ketat. Namun, pada wilayah berstatus zona kuning, event dilakukan secara terbatas dan virtual.

 Editor: Rony Sitanggang


(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)

 

  • #3T
  • #jagajarak
  • #vaksinasicovid-19
  • #KBRLawanCovid19
  • #pakaimasker
  • #IngatPesanIbu
  • #Takkenalmakatakkebal
  • COVID-19
  • #satgascovid19
  • #cucitanganpakaisabun
  • #cucitangan
  • #3M
  • #jagajarakhindarikerumunan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!