BERITA

Tes Kesehatan Calon Pemimpin Daerah, KPU Bakal Gandeng BNN

"BNN diajak untuk hindari kasus Bupati nonaktif Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi yang tertangkap tangan menggunakan narkoba"

Bambang Hari

Tes Kesehatan Calon Pemimpin Daerah, KPU Bakal Gandeng BNN
KPU menggelar rapat evaluasi tahapan pencalonan Pilkada, Senin (03/21/2016). Rapat dihadiri perwakilan KPK, BNN, dan IDI.

KBR, Jakarta- Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal memperketat proses uji kesehatan terhadap calon pimpinan daerah. Ketua KPU Husni Kamil Manik menjelaskan, hal ini untuk mengetahui para calon pimpinan daerah yang terindikasi sebagai pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang, tak lolos seleksi.

Husni menjelaskan, berdasar informasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tes yang selama ini dilakukan pihaknya dengan mengambil sampel urine, bisa dimanipulasi. Karenanya, KPU bakal menerapkan tes rambut untuk mengetahui seseorang menggunakan narkotika atau tidak. Alat pengujian itu hanya dimiliki oleh BNN Pusat.  

"Ada tes klinis, sebagaimana yang kita pahami, ada tes urine, tes darah, tes air liur, dan juga tes rambut. Untuk yang terakhir, BNN secara spesifik mengunggulkan tes itu. Sebab menurut mereka, tes itu sangat reliabel dan akurat, ketimbang tes yang umumnya dilakukan saat ini, yakni tes urine. Selain itu, perlu juga dikaitkan dengan hasil tes psikis," kata dia dalam rapat evaluasi tahapan pencalonan Pilkada, Senin (03/21/2016). 

Ia menambahkan, hal ini akan dirumuskan dalam revisi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

Sementara itu terkait kasus Bupati nonaktif Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi yang tertangkap tangan karena menggunakan narkoba, Husni tegaskan sudah melakukan uji narkoba. Karena itu dia menganggap rapat evaluasi ini penting dilakukan.

"Itu sebab mengapa kita harus mengevaluasi uji kesehatan bagi para calon pemimpin daerah yang akan datang. Kami tak mengharapkan kejadian seperti ini terjadi kembali di masa datang," katanya. 

  • KPU
  • calon kepala daerah

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!