BERITA

Polri Kaji Usulan Operasi Khusus di Papua

"Anton mengatakan, kelompok yang mencoba menghalangi proyek pemerintah seperti jalan Trans Papua akan ditindak. "

Gilang Ramadhan

Polri Kaji Usulan Operasi Khusus di Papua
Ilustrasi foto: Antara

KBR, Jakarta- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih mengkaji usulan Kepolisian Papua untuk mengadakan operasi khusus selama setahun di Papua. Operasi tersebut untuk memburu kelompok yang dituding melakukan kekerasan di Kabupaten Lanny Jaya, Puncak Jaya dan Puncak.

Juru bicara Polri, Anton Charliyan, mengatakan, usulan dari Kepolisian Papua tersebut sudah sampai di Markas Besar Polri. Namun ia enggan menjabarkan konsep operasi tersebut.

"Masalah itu masih kami kaji. Nanti akan kita akan pertimbangkan, kalau memang perlu kita akan mengadakan operasi khusus," kata Anton di Mabes Polri, Senin (28/03/2016).

Sampai saat ini Polisi masih mengejar tiga kelompok yang diduga melakukan aksi kekerasan di Kabupaten Lanny Jaya, Puncak Jaya dan Puncak. Anton mengatakan, kelompok yang mencoba menghalangi proyek pemerintah seperti jalan Trans Papua akan ditindak. Aksi kekerasan meresahkan masyarakat Papua dan pendatang

"Karena memang sekarang masyarakat Papua sudah sadar bahwa adanya gangguan-gangguan kelompok bersenjata itu sangat mengganggu aspek pembangunan," tambah Anton.

Kepolisian Papua sebelumnya mencatat sejak 2009 hingga 2016, di wilayah Kabupaten Puncak telah terjadi 226 kasus penembakan. Korban meninggal, baik TNI/Polri maupun warga sipil sebanyak 112 orang dengan korban luka sebanyak 229 orang. 

Editor: Malika

  • Operasi Khusus di Papua
  • Juru bicara Polri Anton Charliyan
  • aksi kekerasan di lanny jaya
  • Puncak Jaya
  • Papua

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!