DEN Kampanyekan Hemat Energi 10 Persen

""Tadi dalam rapat DEN juga diberi warning kalau kita tidak melakukan apa-apa, ada satu titik dimana minyak kita habis, gas juga habis. ""

KBR, Jakarta -  Dewan Energi Nasional  (DEN) melihat pengelolaan energi hingga saat ini masih salah arah. Kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang juga Ketua Harian DEN Sudirman Said, pengelolaan energi masih fokus pada bagaimana memenuhi pasokan.

Padahal menurut Sudirman, sisi konservasi juga penting digarap. Karena itu DEN akan mulai kampanye "Hemat 10 Persen" tahun depan.  

"Paradoks kita, minyak sudah jelas impor. Gas diperkirakan tahun 2020 juga bisa impor. Tadi dalam rapat DEN juga diberi warning kalau kita tidak melakukan apa-apa, ada satu titik dimana minyak kita habis, gas juga habis. Bahkan batu bara kita dalam 60 tahun akan habis kalau tidak dijaga dan eksplor energi baru," kata   Menteri ESDM yang juga Ketua Harian DEN Sudirman Said, Jumat(18/03/2016).

Subsidi juga menurutnya menjadi salah satu tantangan. Kata dia, dengan adanya subsidi masyarakat belum merasa energi punya harga karena masyarakat tidak membayar dengan harga sebenarnya. Meskipun sudah ada peralatan elektronik hemat energi, namun hal itu belum efektif. Sebab, harga peralatan elektronik hemat energi masih mahal.

"Salah satu keberhasilan konservasi energi adalah kalau kita sudah berhasil menurunkan intensitas energi kita. Intensitas energi kita di atas 1. Bandingkan dengan negara lain. Kita berhasil kalau makin hari apa yang kita pakai makin efisien. Kita sadar penghematan. Kalau mulai dengan jalan sekarang, 2025 kita bisa menghemat sampai 17 persen."

Dewan Energi Nasional akan mulai kampanye "Hemat 10 Persen" tahun depan. Setiap bangunan akan diingatkan untuk menghemat 10 persen energi yang digunakannya setiap hari. Gedung pemerintahan dan fasilitas publik juga akan mulai mengganti lampu dengan lampu hemat energi.

Editor: Rony Sitanggang 

• Ketua Harian DEN Sudirman Said
• konservasi energi
• hemat energi 10%
• Dewan Energi Nasional (DEN)