BERITA

BPS Keluhkan Rencana Pemangkasan Anggaran

"Kepala BPS, Suryamin mengatakan BPS memerlukan anggaran yang besar untuk merampungkan berbagai survei di banyak sektor."

Dian Kurniati

BPS Keluhkan Rencana Pemangkasan Anggaran
Kepala BPS Suryamin. Antara Foto

KBR, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengeluhkan rencana pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2016. Suryamin mengatakan BPS memerlukan anggaran yang besar untuk merampungkan berbagai survei di banyak sektor. Kata dia, alokasi terbesar di BPS adalah untuk upah pekerja.

“Untuk upah. Upahnya upah pendataan untuk satu bulan nanti, upah pelaksanaan pelatihan. Jadi kalau nanti ada pemotongan, kita akan terganggu. Pemerintah kan akan memotong seluruh K/L. Tapi Presiden kan dalam arahannya, kalau ada yang krusial, bisa jadi ada pemotongan, tapi kecil barangkali. Itu yang juga kita kemukakan,” kata Suryamin di kantornya usai bertemu Sofyan.


Suryamin mengatakan, 90 persen anggaran BPS dialokasikan untuk menggaji pekerja. Untuk pelaksanaan sensus ekonomi Mei mendatang, BPS memerlukan dana hingga Rp 2,4 triliun. Dana itu untuk menggaji 340 ribu petugas lapangan, dengan kisaran gaji Rp 2,4 juta hingga Rp 3 juta selama satu bulan. Belum lagi, kata dia, kebutuhan pelatihan tentang sensus untuk para pekerja yang memerlukan sewa gedung dan biaya konsumsi.


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta seluruh kementerian dan lembaga bersiap-siap memotong anggaran untuk penghematan. Jokowi mengatakan, penyusunan anggaran di kementerian dan lembaga harus matang secara perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Kata dia, dalam penyusunan anggaran, kementerian dan lembaga tidak boleh langsung menulis proyek, melainkan menentukan programnya terlebih dahulu. Dengan demikian, proyek yang disusun akan mengikuti program yang direncanakan.


Selain itu, kementerian dan lembaga juga diwajibkan memikirkan multiple effect dalam menyusun anggaran. Misalnya, kementerian bisa memangkas anggaran yang kurang memiliki dampak luas seperti anggaran untuk perjalanan seminar.

Editor : Sasmito Madrim

  • kepala bps suryamin
  • Badan Pusat Statistik (BPS)
  • RAPBN 2016
  • survei

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!