NASIONAL

Menpora Sentil Klub yang Tak Izinkan Pemainnya Bela Indonesia di Piala Dunia U-20

"Saya pertegas para pemilik klub, para pelatih, tergugah untuk kita bersama-sama demi kepentingan nasional"

Ardhi Ridwansyah

Menpora Sentil Klub yang Tak Izinkan Pemainnya Bela Indonesia di Piala Dunia U-20
(Dari kiri) Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Menpora Zainuddin Amali. (Foto: antaranews)

KBR, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyentil klub yang ogah melepas pemainnya membela Indonesia di Piala Dunia U-20. Menpora berjanji bakal mengurus klub sepak bola yang belum mengizinkan pemainnya berlaga di turnamen itu. Namun dia tak menyebut detail klub mana yang dimaksud.

“Tadi Pak Ketum (PSSI) Kang Iwan sudah menyampaikan. Kepada coach Shin Tae Yong dan disaksikan, kita akan urus bersama-sama, kalau ada klub yang masih belum mengizinkan pemainnya (gabung timnas)," kata Menpora dalam acara “100 Hari Menuju Piala Dunia Usia 20”, Kamis (09/02/2023).

"Ini adalah kepentingan nasional bukan kepentingan Zainudin Amali, bukan kepentingan Iwan bule, bukan kepentingan Indra Syafri, Shin Tae Yong, bukan. Tetapi kepentingan nasional, national interest, itu harus selalu kita kedepankan,” ujarnya.

Menpora meminta bila ada masalah terkait pemanggilan pemain, bisa segera dicarikan solusi.

Baca juga:

Dia juga mempersilakan pihak klub untuk bicara dengan Ketua Umum PSSI maupun Pelatih Timnas Shin Tae Yong, agar masalah itu bisa tuntas.

“Saya mohon betul ini dipahami dan mudah-mudahan dengan apa yang sudah disampaikan Ketua Umum dan kemudian saya pertegas para pemilik klub, para pelatih, tergugah untuk kita bersama-sama demi kepentingan nasional,” ucap Zainudin.

Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Turnamen itu akan digelar mulai 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

Editor: Wahyu S.

  • olahraga
  • Sepak Bola
  • piala dunia u-20
  • timnas indonesia
  • Zainudin Amali

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!