Bagikan:

Ini Alasan Jokowi Pilih Perry Warjiyo sebagai Calon Gubernur BI

"Mengertilah mengenai moneter, inflasi, mengenai kebijakan-kebijakan di BI, bank sentral kita."

BERITA | NASIONAL

Selasa, 27 Feb 2018 13:41 WIB

Author

Dian Kurniati

Ini Alasan Jokowi Pilih Perry Warjiyo sebagai Calon Gubernur BI

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (ketiga kiri) bersama (kiri-kanan) Deputi Gubernur Sugeng, Mirza Adityaswara, Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (15/2). (Foto: Anta

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasannya memilih nama Perry Warjiyo sebagai calon gubernur Bank Indonesia, untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan  di DPR. Jokowi mengatakan, Perry yang kini menjabat sebagai Deputi Gubernur BI, merupakan kandidat yang paling berprestasi dan mengerti isu moneter.

Perry yang dipilih Jokowi sebagai calon gubernur BI, berarti menggugurkan kandidat lainnya, yakni petahana Agus Martowardojo, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan bekas Menteri Keuangan Chatib Basri.

"Kita tahu dari sisi pengalaman, rekam jejak, semua dilihat, prestasi, penguasaan lapangannya. Saya kira beliau adalah deputi paling senior, sudah mengertilah mengenai moneter, inflasi, mengenai kebijakan-kebijakan di BI, bank sentral kita. Saya kira penguasaan Pak Perry Warjiyo tidak perlu diragukan," kata Jokowi di Cikarang, Selasa (27/02/2018).

Jokowi mengatakan, dia tak bisa memperkirakan kapan Perry akan menjalani fit and propert test di Komisi Keuangan DPR. Menurutnya, masih ada banyak waktu untuk Perry menjalani tahapan tersebut, sebelum Agus pensiun pada Mei 2018 mendatang.

Jokowi mengatakan, dia telah membahas para kandidat gubernur BI tersebut dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Adapun kriteria gubernur BI yang sempat dikatakan Jokowi sebelumnya, yakni mampu dipercaya pasar serta mampu menghadapi berbagai tekanan ketidakpastian global, apalagi mendekati Pilkada dan Pemilu. Selain itu, gubernur BI juga harus mampu menjalin relasi yang baik dengan Menteri keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjaga stabilitas perekonomian, meliputi fiskal dan moneter. 


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

BBM Ramah Lingkungan? Saya sih Yes!

Kabar Baru Jam 7

Atur Bujet Self-Reward yang (Beneran) Self-Loving

Kabar Baru Jam 7

Penyandang Disabilitas Temukan Sejumlah Masalah di RUU Kesehatan

Most Popular / Trending