NASIONAL

Survei Indikator: Kebijakan 'Sinterklas' Dongkrak Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi-Maruf

"Alasan responden puas didominasi oleh kebijakan pemerintah memberikan bantuan kepada rakyat kecil (41,2 persen), disusul oleh kebijakan pembangunan infrastruktur jalan (24,4 persen)."

Hoirunnisa

tingkat kepuasan
Petugas melayani warga penerima bantuan langsung tunai BLT di Kantor Pos Cabang Jambi, Kamis (1/12/2022). (Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan)

KBR, Jakarta - Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mencapai 71,3 persen pada akhir 2022. Data itu terukur dari survei terbaru lembaga survei Indikator Politik Indonesia.

Angka tersebut merupakan gabungan dari kategori sangat puas 12,8 persen dan cukup puas 58,5 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan alasan responden puas didominasi oleh kebijakan pemerintah memberikan bantuan kepada rakyat kecil (41,2 persen), disusul oleh kebijakan pembangunan infrastruktur jalan (24,4 persen).

"Nah ini terus terang pola yang baru, sebelum pandemi itu yang paling banyak dirasakan mereka yang puas adalah infrastruktur. Tapi sejak tahun 2020-sekarang poin kepuasan paling tinggi bukan lagi masalah infrastruktur tapi masalah kebijakan pemerintah seperti sinterklas, bagi-bagi Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan seterusnya itu ternyata punya impact," jelas Burhanuddin Muhtadi pada rilis Kinerja Presiden, Elektabilitas Bakal Capres dan Partai Jelang 2024, Rabu (4/1/2023).

Sedangkan pada responden yang tidak puas, alasan terbesar adalah pada 'harga-harga kebutuhan pokok meningkat' sebesar 27,2 persen, disusul alasan 'Bantuan tidak merata' (26,9 persen).

Burhanuddin mengatakan ada juga responden yang kurang puas pada kinerja Presiden dalam mengurangi tingkat inflasi.

Baca juga:

Survei Indikator dilakukan pada periode 1-6 Desember 2022 dengan total 1.220 responden yang dipilih secara acak, menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka langsung. Margin of error survei ini sekitar +/- 2,92 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Rincian tingkat kepuasan kinerja Jokowi berdasarkan hasil survei Indikator yaitu sangat puas 12,8 persen, cukup puas 58,5 persen, kurang puas 23,6 persen, tidak puas 3,5 persen dan tidak tahu/tidak menjawab 1,6 persen.

Burhanuddin juga membeberkan naik turunnya tingkat kepuasan terhadap Jokowi berkaitan dengan tingkat elektabilitas bakal capres NasDem, Anies Baswedan.

Menurut Burhanuddin, saat elektabilitas Anies naik, tingkat kepercayaan terhadap Jokowi turun.

"Misalnya pada November 2022, kan (kepercayaan Jokowi) turun 70,5 persen ke 66,2 persen. Waktu itu elektabilitas Anies naik cukup tajam. Sekarang pertanyaannya, ketika approval presiden naik, siapa yang diuntungkan?" lanjut Burhanuddin.

Editor: Agus Luqman

  • tingkat kepuasan
  • Jokowi-Maruf
  • Indikator Politik Indonesia

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!