NASIONAL

Harga Beras Masih Tinggi, Begini Langkah Satgas Pangan

""Apabila kurang kita akan kirimkan beras-beras dari pusat yang akan kita kirimkan ke daerah," "

Resky Novianto

Beras impor dari Vietnam
Tumpukan beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT, Rabu (18/01/23). (Antara/Kornelis Kaha)

KBR, Jakarta- Satgas Pangan Polri menyatakan masih banyak daerah yang menjual beras medium di atas Rp 10.000 per kilogram. Padahal, Perum Bulog telah mengguyur 112 ribuan ton beras ke lapangan.

Kasatgas Pangan Polri, Whisnu Hermawan mengatakan,  terus menaruh perhatian terhadap harga beras yang masih mahal.

"Yang menjadi penekanan kami terkait dengan beras, kami akan memantau di setiap pasar-pasar bahwa beras medium harus tidak boleh dari Rp 10 ribu. Ini maksimal Rp 10 ribu. Apabila ada yang menjual diatas Rp 10 ribu, silakan menghubungi teman-teman satgas pangan daerah untuk bisa memantau apabila kurang kita akan kirimkan beras-beras dari pusat yang akan kita kirimkan ke daerah," ujar Whisnu dalam Rakor Pengendalian Inflasi secara daring, Selasa (24/1/2023).

Kasatgas Pangan yang juga Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Polri, Whisnu Hermawan mengatakan, harga beras dari Perum Bulog Rp 8.300 per kilogram. Harapannya, kata dia, harga sampai ke pasar induk Rp 8.900 sehingga konsumen bisa membeli maksimal Rp 9.400.

"Namun di beberapa tempat ada yang menjual beras medium sebesar di atas Rp10.000 per kg ini yang menjadi pemantauan kami satgas pangan dan badan pangan untuk menjaga harga beras," tuturnya.


Baca juga:

Dari data Perum Bulog, per tanggal 19 Januari impor beras yang masuk ke Indonesia sudah mencapai 180.000 ton yang menjadi cadangan beras pemerintah (CBP).

Ditargetkan hingga Februari, total ada 300.000 ton beras yang masuk ke Indonesia untuk mengintervensi harga, mengingat panen raya baru akan terjadi di Maret mendatang.


Editor: Rony Sitanggang

  • Harga Beras
  • Beras Impor
  • beras
  • Bulog
  • Satgas Pangan Polri

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!