Article Image

NASIONAL

Ekonomi Gonjang-ganjing, Cobain Frugal Living

"Situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian membuka opsi menjalankan gaya hidup hemat bernama frugal living"

KBR, Jakarta – Situasi ekonomi 2023 masih penuh ketidakpastian, inflasi dan resesi membayangi. Biar keuangan tetap aman, mesti pintar mengaturnya. Mengubah gaya hidup juga bisa jadi cara memitigasi situasi ekonomi yang gonjang-ganjing. Belakangan ramai dibahas soal frugal living, tren gaya hidup hemat. 

Menurut Certified Financial Planner Lolita Setyawati, frugal living adalah hidup berhemat, tapi tetap mementingkan kualitas. Artinya frugal living buan berarti hidup pelit atau kikir. 

"Fokusnya ke hal-hal yang bermanfaat untuk kita terutama di masa depan jadi lebih ke tujuan keuangan yang penting sedangkan yang lainnya bisa kita tunda," jelas Loli.

Gaya hidup ini cocok untuk membentengi diri sikap konsumtif yang berlebihan. Pemicunya bisa dua, yakni takut ketinggalan alias fear of missing out (FOMO) atau merasa tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan karena hidup hanya sekali alias you only live once (YOLO).

Saat menerapkan frugal living, anggaran dikelola cermat, sehingga keinginan untuk ‘membuang-buang uang’ bisa ditekan. Tujuannya agar tujuan keuangan bisa cepat tercapai.

“Biasanya menjalankan frugal living karena ingin mencapai FIRE, financial independence, retire early. Inginnya bisa lebih independen secara keuangan sehingga ada opsi untuk pensiun cepat,” ujarnya.

Baca juga:

Dana Pensiun, Kunci Merdeka Finansial di Hari Tua

Cerdik Kelola Duit, Setop Wariskan Generasi Sandwich

Certified Financial Planner Lolita Setyawati mengatakan manfaat frugal living adalah bisa lebih fokus mengelola budget dan cashflow (Foto: Dok pribadi).

Meski terdengar mudah, implementasi frugal living cukup tricky. Butuh keteguhan hati dan konsistensi. Contohnya, menahan diri tidak gonta-ganti gawai kalau alasannya cuma mengikuti tren.

“Membeli barang yang second di thrift shop, kemudian memperbaiki atau upgrade barang yang sudah ada. Bisa pakaian atau furniture supaya bisa meningkatkan kualitasnya sehingga masih bisa dipakai dalam jangka panjang,” kata founder Daya Uang ini.

Namun perlu diingat, frugal living tak bisa diterapkan untuk semua orang. Bagi yang sudah menikah, pastikan keputusan melaksanakan frugal living, disepakati bersama. Selain itu, bagi sandwich generation, frugal living cocok diterapkan, tetapi jangan sampai menyiksa diri sendiri.

“Metode frugal living itu bukan one size fits all, belum tentu cocok untuk semua orang. Jadi kita ga bisa meniru plek-plek gitu ya, tentunya harus ada yang disesuaikan dengan kondisi kita,” tutur Loli.

Dengarkan obrolan seru soal frugal living bersama certified financial planner dan founder Daya Uang Lolita Setyawati di Uang Bicara episode Ekonomi Gonjang-Ganjing, Cobain Furgal Living di KBR Prime, Spotify, Google Podcast, dan platfrom mendengarkan podcast lainnya.