NASIONAL

Stok Lama Menumpuk, Asosiasi Pedagang Pasar Minta Kompensasi Minyak Goreng Satu Harga

"Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan banyak pedagang yang masih memiliki banyak stok minyak goreng dengan harga yang sebelumnya lebih tinggi."

Sadida Hafsyah

minyak goreng
Warga mengantre untuk membeli minyak goreng murah bersubsidi Rp14 ribu perliter di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (21/1/2022). (Foto: ANTARA/Syaiful Arif)

KBR, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) meminta pemerintah memberikan kompensasi terkait penurunan harga minyak goreng menjadi satu harga Rp14 ribu. 

Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan banyak pedagang yang masih memiliki banyak stok minyak goreng dengan harga yang sebelumnya lebih tinggi.

"Setiap pasar itu ada yang menjual minyak goreng. Maka itu kita data. Data pedagang ini lah yang nanti akan kita dorong agar supaya diberikan kompensasi. Jangan sampai di ritel sudah menjalar Rp14 ribu namun pasar tradisional harganya masih tinggi. Maka pedagang kan harus jual rugi. Kalau jual rugi sayang sekali. Maka kita minta kompensasi itu. Dan yang paling penting kami tegaskan bahwa saat ini pedagang betul-betul akan diawasi dan dikontrol supaya tidak ada oknum-oknum yang memainkan harga apalagi menimbun dan lain sebagainya," kata Reynaldi saat dihubungi KBR (25/01/22).

Baca juga:

Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan kompensasi yang dimaksud masih perlu dikoordinasikan dengan pemerintah. Pada dasarnya, asosiasi mengharapkan pemerintah terbuka untuk menyerap aspirasi para pedagang pasar.

"Kompensasinya berupa... Mungkin ini secara teknis akan diatur. Kami juga akan menjalin komunikasi lebih intens dengan Kementerian Perdagangan dan Pertanian supaya kita godok bersama. Formulanya seperti apa, skemanya bagaimana untuk memberikan kompensasi, kemudian pendistribusiannya juga seperti apa teknisnya. Maka kita akan terus melakukan komunikasi satu minggu ini pada pemerintah supaya yang kita dorong tepat dan mampu menekan harga," katanya.

Ia mengatakan setiap tahun memang selalu terjadi kenaikan harga pangan, termasuk harga dari minyak goreng. Untuk menangani ini, ia berharap pemerintah lebih aktif menjalin komunikasi dengan pelaku pasar di lapangan.

Baca juga:

Editor: Agus Luqman

  • Minyak Goreng
  • CPO
  • minyak sawit

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!