BERITA

DPR Minta Pemerintah Tidak Anggap Sepele Varian Omicron

"Sebagian besar kasus positif varian Omicron di Tanah Air didominasi oleh imported case yang dibawa masuk oleh pelaku perjalanan luar negeri."

Heru Haetami, Sadida Hafsyah

varian Omicron
Calon penumpang berjalan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (29/12/2021). (Foto: ANTARA/Muh Iqbal)

KBR, Jakarta - Komisi bidang Kesehatan DPR meminta jajaran pemerintah menyikapi dengan serius wanti-wanti Presiden Joko Widodo terkait persebaran virus korona varian Omicron di Indonesia.

Anggota Komisi Kesehatan DPR, Rahmad Handoyo menyebut bahaya varian Omicron di Tanah Air perlu menjadi perhatian seluruh pihak, apalagi sudah ada transmisi di tingkat lokal.

"Apa yang disampaikan Presiden perlu menjadi perhatian kita bersama. Karena memang Omicron itu terjadi laju berkali-kali lipat, bahkan di dalam dua minggu bisa 8 sampai 10 kali lipat proses kenaikan secara global. Ini apalagi, di Indonesia sudah terdeteksi varian Omicron yang berdasarkan penularan tingkat lokal," kata Rahmad ketika dihubungi KBR, Senin (3/1/2022).

Rahmad Handoyo menambahkan, pengawasan dan kedisiplinan saat karantina perlu ditingkatkan. Sebab kata dia, sebagian kasus positif varian Omicron di Tanah Air didominasi oleh imported case yang dibawa masuk oleh pelaku perjalanan luar negeri.

Baca juga:

Tak hanya itu, Rahmad mengingatkan bahwa jika telah ditemukan kasus varian Omicron, maka upaya testing, tracing dan treatment (3T) perlu ditingkatkan.

Ia juga mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk meminimalkan penularan Omicron melalui transmisi dari luar.

"Saat ini kasus di luar negeri begitu banyak. Banyak warga negara kita yang tertular itu dari kasus impor, yang dari luar negeri. Lebih baik, seyogyanya jangan ke luar negeri dulu. Sudah banyak negara melarang, mengimbau. Kalau tidak perlu, nggak usah lah ke luar negeri," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya untuk memitigasi varian Omicron di Indonesia.

Itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat evaluasi PPKM di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (3/1/2022).

Kata Jokowi, kasus Omicron di Tanah Air sudah terjadi lonjakan. Kasus positif Covid-19 akibat varian ini telah mencapai 136 di Indonesia.

"Tadi pagi saya mendapat informasi bahwa sudah terjadi transmisi lokal kasus Omicron sehingga prosedur mitigasi harus betul-betul kita siapkan," kata Presiden Jokowi.

Baca juga:

Pada kesempatan lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut sudah ada lebih dari 150 kasus Omicron di Indonesia.

Ia mengatakan penambahan kasus hari ini, seluruhnya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

"Indonesia ada di posisi 40. Jumlahnya hari ini 152. Ada tambahan 16 dibandingkan dua hari yang lalu. Dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Kita juga mengamati bahwa omicron juga sudah ada kenaikan di India. Sekarang sudah lebih dari 1.700 kasus ada di India. Dan pesannya adalah ya kita tetap waspada. Indonesia alhamdulillah relatif lebih rendah kalau kita lihat dari populasinya juga luas geografisnya," ujar Budi dalam keterangan pers, Senin (3/1/2022).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa jumlah kasus positif omicron hari ini membuat Indonesia berada di urutan ke 40 untuk negara dengan jumlah kasus tertinggi di dunia.

Setidaknya sudah ada 132 negara yang sudah terpapar Omicron. Di mana kasus paling banyak berada di Eropa, Inggris, Denmark, dan Amerika.

Editor: Agus Luqman

  • Varian Omicron
  • Covid-19
  • karantina
  • pandemi covid-19

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!