BERITA

Listyo Sigit Jadi Calon Tunggal Kapolri, Jubir Wapres: Keputusan Tepat

""Hendaknya semua pihak mendukung Keputusan Presiden itu. Harapannya, semua proses berjalan lancar. Sehingga suksesi kepemimpinan di Polri dapat berjalan dengan baik.""

Dwi Reinjani

Listyo Sigit Jadi Calon Tunggal Kapolri, Jubir Wapres: Keputusan Tepat
Kabareskrim Polri Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/12/2020). (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)

KBR, Jakarta - Istana Wakil Presiden mendukung keputusan Presiden Joko Widodo mencalonkan Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri pengganti Idham Azis.

Juru bicara Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi mengatakan Listyo Sigit merupakan sosok ideal untuk mengisi jabatan Kapolri. Menurutnya, Sigit yang saat ini menjabat Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri merupakan figur polisi berprestasi.

"Tentu kami dukung keputusan Pak Presiden. Dan kami juga dorong agar fit and proper test bisa segera dilaksanakan," kata Masduki pada keterangan tertulis yang diterima KBR (13/1/2021).

Baca juga:

Juru bicara Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi menambahkan, keputusan Presiden memilih Listyo Sigit pasti telah melewati berbagai macam tahapan dan pertimbangan.

Oleh karena itu, ia meyakini keputusan Presiden menunjuk Sigit sebagai keputusan yang tepat.

Selain itu, kata Masduki, keputusan Presiden mencalonkan Sigit sebagai Kapolri juga sesuai rekomendasi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Sebab, Sigit adalah satu dari lima nama yang diusulkan Kompolnas ke Presiden.

"Saya kira itu keputusan yang tepat. Maka hendaknya semua pihak mendukung Keputusan Presiden itu. Harapannya, semua proses berjalan lancar. Sehingga suksesi kepemimpinan di Polri dapat berjalan dengan baik," kata Masduki.

Baca juga:

Editor: Agus Luqman

  • calon tunggal kapolri
  • Listyo Sigit Prabowo
  • Idham Azis
  • Jokowi
  • Maruf Amin

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!